Selasa, 29 Juni 2010

Islam memerangi seks bebas

Pandangan Islam Tentang Seks

Ghorizah

Ghorizah dapat diartikan dengan nafsu syahwat yakni kekuatan insting atau naluri seks yang dimiliki oleh manusia. Naluri yang dimiliki laki-laki dan perempuan yang mempertemukan mereka. Dengan adanya nafsu syahwat ini maka keturunan manusia berlanjut terus menerus. Mendidik nafsu syahwat agar sesuai dengan nilai-nilai Islam merupakan suatu keniscayaan, sehingga ia menjadi nafsu yang dirahmati Allah, dengan tujuan terbentuknya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam sebuah rumah tangga yang mampu mendidik keturunannya untuk mentaati perintah Allah swt, sehingga manusia terbebas dari perbuatan zina.


Nafsu syahwat itu adalah naluri yag terkuat di antara naluri-naluri lainnya. Ini dijelaskan oleh Allah swt dalam surat Ali Imran ayat 14 :

"Dihiasi hidup manusia dengan keinginan kepada wanita dan anak-anak, kekayaan yang melimpah dari emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternah dan swah ladang. Itulah kesenangan hidup manusia di dunia, dan di sisi Allah swt tempat kembali yang baik."


Nafsu syahwat ini memberikan nikmat yang tertinggi dan dia dimiliki oleh setiap manusia, terlepas dari kedudukan sosialnya, nikmat yang merata di antara nikmat manusia dan nikmat yang diingini oleh setiap manusia.

Nafsu syahwat ini pula yang merupakan nafsu seks yang dapat menjerumuskan manusia ke jurang kejahatan, seperti pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan. Pembunuhan pertama yang terjadi pada anak-anak adam dan siti hawa, sebagai bapak dan ibu manusia yang pertama, karena seks. Nafsu seks ini begitu besar bahayanya, sehingga Nabi Yusuf as sendiri tidak luput dari dorongannya, sehingga ia hampir jatuh kepada kejahatan, andai Allah swt tidak melindunginya, sebagaimana dalam surat Yusuf ayat 24 dan 25 :

"Sesungguhnya perempuan itu memang suka kepadanya dan diapun suka pula kepadanya, dan mereka (akan melakukan hubungan seks) andaikata Yusuf tidak melihat tanda dari Robbnya, begitulah Kami hindarkan kesalahan dan perbuatan keji dari padanya. Sesungguhnya dia termasuk hamba Kami yang terpilih."

Nafsu syahwat itu terbagi dua, yaitu nafsu syahwat yang tidak dirahmati Allah swt dan nafsu syahwat yang dirahmati Allah swt.

Nafsu syahwat yang tidak dirahmati Allah swt adalah nafsu liar yang menjerumuskan manusia ke dalam zina, perkosaan dan pembunuhan. Nafsu tersebut di bimbing oleh syaiton, ia akan membawa manusia kepada kemaksiatan yang dilarang dan diharamkan, nafsu tersebut antara lain :

1. Onani atau masturbasi dengan melakukan berbagai tindakan hingga menghasil orgasme.Di dalam Islam dinamakan kawin tangan, sebagaimana yang diucapkan Rasulullah saw : "Allah mengutuk orang yang kawin, bersetubuh dengan tangannya". Bagi seorang remaja yang belum sanggup untuk menikah maka solusi yang ditawarkan Islam adalah memberikan cara sublimasi energi seks, libido yaitu berpuasa ("Hai pemuda, siapa yang telah sanggup kawin, maka kawinlah, karena kawin itu lebih dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan dan siapa yang belum sanggup kawin, maka berpuasalah karena berpuasa akan mengurangi nafsu syahwa (sebagai benteng)").
2. Zina yaitu senggama di luar nikah. Semua bentuk zina dilarang oleh Allah swt sebagai mana dalam surat Al-Isra' ayat 32 ("Janganlah kamu dekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk"). Diantara bentuk zina ini adalah pacaran, berkhalwat dll.
3. Homoseks/Lesbian, yakni perbuatan untuk mendapatkan kepuasan seks dengan sesama jenis. Hal ini pernah terjadi di masa Nabi Luth as, ketika mereka tidak menghiraukan larangan tersebut, lantas Allah swt menghancurkan mereka dengan hujan batu seperti yang terdapat dalam surat Al-A'raf ayat 84 ( "Dan Kami turunkan kepada mereka hujan batu, maka perhatikanlah kesudahan orang-orang yang berdosa.")


Nafsu syahwat yang dirahmati Allah swt, melalui sebuah pernikahan yang suci yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan, kesenangan dunia dan akhirat. Nafsu yang memberikan kesenangan seks yang optimal dalam senggama yang dihalalkan karena dilakukan setelah adanya ikatan pernikahan, ia merupakan ibadah dan sangat dianjurkan oleh Islam karena merupakan sunnah Rosul-Rosul Allah swt. Seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw : "Nikah itu adalah sebagian sunnahku, maka orang yang tidak mengamalkan sunnahku, dia tidak termasuk ummatku."

Pendidikan Ghorizah (Seks)

Pendidikan ghorizah menurut Islam merupakan bagian dari pendidikan akhlak, yang didasari dengan keimanan. Dengan iman yang mantap, seseorang akan rela melakukan segala perintah Allah dan RasulNya serta menghentikan segala larangannya. Pendidikan dalam cara pandang seperti ini harus diberikan dan dipahami oleh setiap muslim sedari dini.

Konsep awal dari pendidikan sex menurut Islam, yang tidak terlepas dari pendidikan Akhlak dan adab-adab Islam itu sendiri dimulai dari pengertian aurat, yaitu bagian tubuh yang wajib ditutup, tidak boleh diperhatikan dan tidak boleh pula melihat aurat orang lain. Secara anatomis, dia adalah bagian tubuh yang dapat membangkitkan nafsu sex, kemudian memisahkan tempat tidur anak pada waktu yang tepat dan menjelaskan adab-adab kesopanan di rumah ataupun diluar rumah.

Sejak kecil anak diajarkan adab-adab isti'zan dalam rumah tangga, yaitu meminta izin masuk kekamar orang tuanya. Selain itu pendidikan sex juga berarti mendidik diri agar selalu menjaga pandangan mata (ghoddul bashor), tidak bergaul bebas (ikhtilath) antara laki-laki dan perempuan, tidak berdua-duaan dengan yang bukan mahrom. Penjelaskan ayat-ayat al-Quran dan Hadis Nabi yang berhubungan dengan proses kejadian manusia, mulai dari nuthfah sampai terlahirnya seorang bayi perlu disampaikan dengan maksud untuk mendekatkan diri pada Allah. Dan etika kehidupan bersuami istri secara Islam baru boleh di ajarkan kepada mereka yang benar-benar akan menikah.

Islam senantiasa menyertakan keimanan dalam setiap pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan insting dan hawa nafsu.

Dari pengalaman di seluruh dunia membuktikan bahwa manusia saja tidak mampu membendung dan mendidik ghorizah/sex tanpa petunjuk Allah dan etika apapun kalau tidak didasari Iman kepada Allah tidaklah akan banyak memberi manfaat.

Jadi nafsu syahwat hanya dapat dipimpin dengan Iman, dengannya Allah akan merahmati terbentuknya keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, tempat pembentukan generasi Islam pilihan, sehingga manusia terselamatkan dari perbuatan-perbuatan mungkar dan nafsu syahwat yang tercela seperti o nani, homosex/lesbian, pacaran, perzinahan dll.

Dengan pandangan Islam seperti inilah dapat membawa manusia kepada kebahagiaan diri, rumah tangga, masyarakat dan bangsa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.


Ikhtilat

Ikhtilat merupakan suatu bentuk pergaulan/hubungan secara bebas yang melibatkan lelaki dan perempuan yang ajnabi samada di tempat sunyi atau di tempat terbuka. Ia merupakan suatu ciri pergaulan masyarakat jahiliyyah dan juga berasaskan kepada nilai2 dan system hidup jahiliyyah. Bentuk pergaulan seperti ini telah ditolak oleh Islam sejak kedatangan Rasulullah SAW yang membawa system dan nilai hidup yg dipandu oleh Al-Quran dan Sunnah. BEDA ANTARA IKHTILAT DAN KHALWAT

IKHTILAT:

Seorang lelaki & seorang perempuan berada bersama di tempat terbuka.

2 atau lebih lelaki dan perempuan berada bersama dan tidak berniat untuk berkhalwat

walaupun berada di tempat tertutup atau sunyi


KHALWAT :
Seorang lelaki dan perempuan berada bersama di tempat tertutup/sunyi. 2 atau lebih lelaki dan perempuan berada bersama dan berniat untuk melakukan khalwat ditempat tertutup/sunyi.


GOLONGAN MUTASYADDIDUN

Golongan ini amat keras/syadid dalam berhukum sehingga menfatwakan kesemua ikhtilat itu haram dalam apa jua keadaan sekalipun. Cth : Sekolah perlu diasingkan antara lelaki dan perempuan hatta sekolah rendah/tadika sekalipun. Malah guru perempuan hanya boleh mengajar di sekolah perempuan sahaja dan begitulah sebaliknya. Di Arab Saudi, ayah dilarang untuk menghadiri majlis di sekolah.
Golongan ini juga turut mendakwa memakai niqab adalah wajib selain menutup seluruh aurat.


GOLONGAN MUTASAHHILIN

Golongan ini terlalu memudah2kan urusan agama sehingga soal aurat dan ikhtilat ini dipandang enteng. Aurat boleh didedahkan dan percampuran lelaki dan perempuan

dibolehkan tanpa batasan atas dasar kebebasan dan hak individu.



GOLONGAN MUTAWASITTHIN

Golongan ini adalah golongan pertengahan yang menjadi pegangan akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah. Golongan ini bersederhana dalam pengamalan. Tidak terlalu keras/syadid atau tidak terlalu memudahkan dalam pergaulan lelaki dan perempuan. Tidak mengharamkan dan tidak menghalalkan terus secara mutlak percampuran lelaki dan perempuan malah meletakkan garis panduan dan syarat2 tertentu dalam pengamalan ikhtilat.


Daripada huraian diatas, kita perlu berpegang dan berhukum dengan golongan yg ketiga dan menolak pegangan golongan pertama dan kedua. Kita boleh berikhtilat lelaki dan perempuan tetapi mestilah disertai dengan etika garis panduan yang ditetapkan. Jika kita mengatakan haram berikhtilat secara mutlak,maka apa hikmahnya Allah menciptakan kaum wanita di bumi ini. Jika begitu,adalah munasabah jika kaum wanita berada di planet lain yang mana dikhususkan hanya untuk kaum wanita. Begitulah sebaliknya. Islam membenarkan ikhtilat bukan secara mutlak tetapi berpandu dan terarah.


APA YANG SALAH???

Hati kita sering tertanya-tanya... Apa yang salahnya ikhtilat ini?? Dimanakah salahnya ikhtilat ini??? Mengapa salah?? Sememangnya hati sentiasa berperang dengan nafsu. Nafsu sentiasa membenarkan apa yang diharamkan. Mungkin hati kita terasa remeh dengan faktor2 tegahan ikhtilat ini namun ia memberi impak maksima pada maruah,hati,diri dan seterusnya rantaian hubungan dengan Allah. Apa yang dilarang??


[ 1 ] MELIHAT النظر- -

" Katakanlah kepada lelaki2 yang beriman supaya menahan penglihatan mereka serta menjaga kehormatan mereka...... dan katakanlah kepada perempuan2 beriman supaya menahan penglihatan mereka serta menjaga kehormatan mereka" Surah An-Nur 30-31 Sabda Rasulullah SAW : " Wahai Ali janganlah pandangan yang kedua menuruti pandangan yang pertama kerana sesungguhnya pandangan pertama itu adalah bagi kamu sedangkan yang kedua itu dosa ke atasmu" Riwayat Ahmad, Abu Daud,Tarmizi.


[ 2 ] SENTUH – المسح –

Sentuhan amat beracun kerana lelaki dan perempuan mempunyai kuasa magnet yang positif+negetif. Ada kutub utara+kutub selatan. Dalil sudah sedia maklum tentang pengharaman sentuhan lelaki/perempuan.


[ 3 ] BERCAKAP LEMBUT – الحضوع في القول –

" Dan janganlah kamu ( isteri2 nabi) berkata lembut dan manja serta melunakkan suaramu ketika berbicara sehingga menimbulkan keinginan orang yang ada penyakit

di dalam hatinya dan ucapkanlah dengan perkataan yang baik." Surah Al-Ahzab 32.


[ 4 ] TIADA PENDINDING ( HIJAB )

" Dan apabila kamu meminta sesuatu y harus diminta dari mereka(isteri2 nabi) mintalah dari sebalik tabir. Cra demikian lebih baik bagi hati kamu dan hati mereka"
Surah Al-Ahzab 53


[ 5 ] KHALWAT

“Tidak boleh bersunyi dari kamu dengan perempuan dan tidak boleh bermusafir seorang perempuan melainkan bersamanya muhrim" Riwayat Imam Bukhari PECAHAN IKHTILAT .


Seperti yang diatas, Islam meletakkan garis panduan etika bagi masalah ikhtilat ini. Ikhtilat pula terbahagi kepada 2 yaitu :

[ 1 ] Ikhtilat ghoiri syar'ie

[ 2 ] Ikhtilat syar'ie


IKHTILAT GHOIRI SYAR'IE

l Percampuran yang boleh menghilangkan maruah

l Percampuran yang boleh menimbulkan fitnah

l Bercanggah dengan adat dan adab etika Islam

l Bukan berhajat. Yakni tidak mempunyai sebarang hajat.

l Tidak ikut adab Islam. Tidak mengasingkan tempat lelaki/perempuan. Ikhtilat seperti ini hendaklah dicegah jika bertepatan dengan syarat.


IKHTILAT SYAR'IE

Mempunyai hajat Tempat menuntut ilmu Medan jihad Gerakan dakwah. Amar makruf nahi mungkar Menziarah Menghadiri jemputan. Contoh: Kenduri kahwin dlll Menunaikan haji dan Umrah Musafir syar'ie Muhasabah kepimpinan. Contoh: Mesyuarat agung,pembentangan Menjadi saksi Menyaksikan hukuman. Contoh: Menyaksikan hukuman hudud SYARAT2 IKHTILAT


1- Tidak bersentuhan

2- Menjaga aurat

3- Menjaga adab bercakap

4- Mengasingkan tempat ( Pada tempat-tempat tertentu )

5- Dibawah kawalan orang yang dipercayai dan siqah.


MENGAPA DITEGAH???

l Islam sangat berhati-hati menjaga sifat semulajadi manusia.

l سد الزرائع iaitu menutup segala lubang-lubang maksiat

l Mengelakkan fitnah yang mana memberi kesan yang besar dalam kehidupan.

l Perbuatan ini termasuk dalam muqaddimah zina.

l Menonjolkan ciri2 kemanusiaan dan meninggikan darjat kemanusiaan atas segala darjat.

l Menolak bentuk pergaulan diatas ciri2 kebinatangan dalam proses pembentukkan masyarakat.

l Melahirkan keperibadian dan generasi manusia yang tinggi etika.


Produsen kondom Durex, London International Group Plc., pada tahun 1999 pernah mengadakan survei perspektif remaja terhadap seks. Dalam kata pengantarnya dikatakan, remaja memegang peran penting karena remaja adalah indikator paling jernih, untuk mengetahui bagaimana dampak pendidikan seks dan kebudayaan terhadap keluarga dan orangtua masa depan di era Milenium baru.

Survei yang diberi nama 1999 Global Sex Survey, A Youth Perspective ini, mengambil 4.200 responden berusia 16-21 tahun dari 14 negara, yakni Amerika, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Taiwan, Italia, Yunani, Meksiko, Polandia, Singapura, Republik Czech, Spanyol, dan Thailand (Kompas, 16 Oktober 1999).

Sayangnya, survei tersebut tidak menyertakan remaja Indonesia sebagai responden. Meski demikian, setidaknya bisa �sedikit’ diambil kesimpulan. Kenapa? Karena hasil survei tersebut menyangkut urusan seks remaja yang akhir-akhir ini makin bebas, bahkan mendekati liar. Di antara hasil survei tersebut adalah: Secara keseluruhan, 50 persen remaja mengatakan mereka melakukan seks pertama kali karena mereka dan pasangannya merasa siap. Hanya 12 persen mengatakan karena dibujuk atau dipaksa, dan 12 persen lagi mengaku melakukan seks dalam keadaan mabuk.

Meski hasil survei ini menunjukkan remaja terlihat amat bebas, tetapi masih ada yang mereka takuti. Takut sama Allah dan Rasul-Nya? Wow, kayaknya ketakutan seperti itu nggak ada dalam daftar mereka tuh! Tapi ketakutan mereka itu seputar masalah-masalah virus HIV/AIDs, Penyakit Menular Seksual (PMS), dan kehamilan. Itu saja. Bahkan hampir semua remaja (99 persen) sadar akan bahaya PMS dan HIV/ AIDs. Lebih dari 45 persen remaja putra dan putri mengaku takut pada HIV/AIDs dan PMS dibanding apa pun. Kehamilan merupakan kekhawatiran kedua setelah HIV/AIDs dan PMS bagi remaja. Sebanyak 32 remaja putri mengatakan takut hamil, dan 18 persen remaja putra takut menjadi ayah pada usia muda. Waduh, kalo gitu gaswat bener. Soalnya meski survei itu nggak menyertakan remaja di negeri ini, tapi ternyata perilakunya sama. Di sini seks bukan lagi sebagai sesuatu yang tabu dan suci lagi, tapi sudah lumrah dan liar. Mengerikan Brur!

Survei tersebut juga mengungkap tentang umur berapa remaja-remaja di negara yang disurvei itu pertama kali melakukan hubungan seks. Hasilnya? Remaja di Kanada dan Amerika menduduki peringkat paling muda dalam melakukan hubungan seks, yakni 15 tahun, diikuti Inggris umur 15,3, Jerman umur 15,6, dan Perancis pada umur 15,8 tahun. Remaja di Asia Tenggara cenderung melakukan seks lebih telat. Remaja Thailand mulai melakukan seks pada umur 16,5 tahun, dan Taiwan umur 17 tahun. Ini mungkin memperlihatkan pengaruh dari kondisi sosial dan tradisi budaya yang berbeda.

Melihat fakta seputar perilaku seks remaja yang makin bebas dan liar ini tentu saja kita semua prihatin. Kamu juga mungkin bisa geleng-geleng kepala atau mengurut dada. Namun, sikap peduli kamu bukan sekadar diwujudkan dengan geleng-geleng kepala atawa mengelus dada doang. Itu nggak cukup. Soalnya ini adalah masalah gede yang perlu—bahkan wajib—diselesaikan dengan benar dan baik. Bila tidak? Kehancuran sebuah masyarakat tinggal menunggu waktu saja, Brur!

Makin Berani

Pernah mendapat pembagian kondom gratis? Syukurlah kalo belum. Kalo pun di antara kamu sudah ada yang pernah didatangi aktivis LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) tertentu dan mereka membagikan kondom gratis, waspadalah! Karena ini adalah kampanye ajakan untuk menjadi penganut paham free sex, meski terselubung.

Awal-awalnya mereka ini menamakan dirinya gerakan peduli AIDS dan memberi kondom gratis untuk menekan angka pengidap virus HIV. Tapi sesungguhnya jika kamu jeli, pasti muncul pertanyaan: “ngapain juga pake kondom untuk menghindari AIDS?” Sedangkan di banyak penelitian dibuktikan bahwa besar virus HIV itu lebih kecil daripada pori-pori yang terdapat pada kondom. Kondom (yang terbuat dari bahan lateks) terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang. Sedangkan bila dalam keadaan meregang lebarnya pori-pori mencapai 10 kali. Sementara virus HIV berdiameter 1/250 mikron. Jadi jelas bahwa virus HIV dapat dengan leluasa lolos melalui pori-pori kondom. Intinya, tak ada jaminan dengan memakai kondom, para pelaku free sex bisa bebas dari penyakit AIDS.

Ujung-ujungnya dari kampanye ini adalah ‘ajakan’ untuk sama-sama menikmati free sex tanpa takut terkena penyakit kelamin. Apa coba makna dibagikannya kondom gratis kepada para pelajar kecuali untuk digunakan? Alih-alih menyadarkan remaja untuk menghindari free sex, pembagian kondom gratis ini malah semakin memicu daya ingin tahu remaja tentang seks itu sendiri. Apalagi dikomporin dengan kondom di depan mata. Remaja lemah iman sudah pasti tergiur ingin mencobanya. Naudzubillah.

So, untuk jaga-jaga buat kamu semua, mending juga baca topik gaulislam edisi ini supaya tambah cerdas dalam mengkritisi kampanye save sex dengan kondom. Lanjuuttt!

No free lunch

Maksudnya tidak ada barang gratis di dunia kapitalis sekarang ini. Begitu juga dengan pembagian kondom yang katanya gratis untuk mendapatkan seks yang aman. Pembagian ini pada permukaannya memang terlihat gratis karena dibagikan secara cuma-cuma tanpa membayar serupiah pun. Namun pada kenyataannya, bila kita jeli menyikapi situasi, kondom ini sesungguhnya tidak gratis sama sekali.

Pelajar SMA dan para mahasiswa yang notabene masih sangat muda dan polos, bisa terpancing rasa ingin tahunya dengan pembagian kondom ini. Bukan mustahil mereka akan coba-coba menggunakannya dengan melakukan sex before married alias berzina. Bisa dengan (maaf) pelacur yang saat ini banting harga karena banyak pesaing, atau bahkan dengan pacarnya sendiri.

Percobaan pertama memakai kondom gratisan. Namun bila ketagihan, maka mau tidak mau mereka akan membeli kondom baru sebagai gantinya. Modus ini mirip sekali dengan pemakaian narkoba yang memberi pancingan gratis di awal pemakaian. Dan bila sudah ketagihan, maka si pengedar menangguk untung dari si pecandu itu. Nggak bisa nggak, produsen kondomlah yang diuntungkan dari kampanye save sex dengan kondom. Sangat khas ciri masyarakat kapitalis.

Itu di satu pihak. Di pihak lain, ada sesuatu yang tersembunyi yang jauh lebih berbahaya daripada sekadar memberi keuntungan kepada produsen kondom.

Yup, perusakan generasi, inilah tujuan sebenarnya dari kampanye free sex dengan kondom. Entah para aktivis kampanye itu yang memang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa pemakaian kondom sangatlah tidak efektif untuk mencegah penyakit AIDS. So, masih selalu terbuka peluang bagi siapa pun yang melakukan free sex, meski sudah memakai kondom, untuk terjangkit penyakit yang hingga saat ini belum ada penangkalnya itu.

Sobat muda, save sex dengan kondom hanya sebuah tameng untuk ajakan free sex alias berzina yang mendapat legalitas atau ijin resmi. Dengan memakai kondom, seolah ingin dikatakan “Jangan takut melakukan free sex. Nggak perlu nikah dulu untuk bisa melakukan seks. Nggak perlu takut kena penyakit kelamin atau AIDS. Kan sudah pake kondom.”

Yang cowok jadi merasa tenang dan damai melakukan seks bebas karena selain slogan save sex tadi, mereka juga tidak takut pacarnya akan hamil di luar nikah. Sedangkan bagi yang cewek juga sama saja. Kondom menjadi alat pembenar untuk melakukan seks dengan pacar karena risiko hamil jadi kecil. Yang terjadi adalah rusaknya generasi baik-baik menjadi sekumpulan generasi hobi berzina di masyakarat yang memang sudah sakit ini. Naudzubillah.

Save sex with NO free sex

Bagi kamu yang masih usia belasan tahun saat ini dan duduk di bangku SMP atau SMA, save sex yang baik dan benar adalah dengan NO Free Sex. Belajar aja yang rajin dan ngaji Islam dengan benar supaya kamu tahu bahayanya melakukan free sex. Jangan pernah tergiur nikmat sesaat tapi terlaknat sepanjang hayat. Rugi di dunia karena kamu sudah merusak harga diri dan kesucianmu, merana di akhirat karena berzina termasuk salah satu dari dosa besar yang ending-nya berakhir di neraka yang panas mendidih. Hiiii

Bagi kamu yang sudah mahasiswa atau agak gedean dikit, boleh tuh save sex dengan pasangan sah alias kudu married dulu. Selain nggak dosa, save sex after married malah berpahala. Dan bila kamu masih belum bisa melakoni save sex after married, maka solusinya adalah berpuasa dulu dong. Bisa kan?

Selain peran serta kamu untuk bersikap Save sex with NO free sex, harusnya masih ada dua pihak lain yang kudu terlibat dalam hal ini. Masyarakat sekitar nggak boleh cuek bebek dengan merebaknya kasus free sex. Mereka harus mempunyai kontrol untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar ketika ada perilaku yang menyimpang di tengah-tengah masyarakat. Nggak boleh lagi ada anggapan ‘yang penting bukan gue pelakunya’.

Pihak terakhir yang juga kudu turut andil adalah negara. Ketika individu dan masyarakat sudah beritikad baik dengan menolak free sex, negara harus punya suara sama dalam hal ini. Sangat nggak ideal kalo ternyata negara malah menyetujui dan melegalkan seks bebas dengan banyak bermunculannya lokalisasi pelacuran. Bahkan nama lokalisasinya tenar hingga ke manca negara sebagai salah satu daya tarik wisata. Walah, kacau kan?

Aneh sekali ketika sebagian pihak begitu peduli dan prihatin dengan masa depan pemuda dan remaja, namun di pihak lain sebagian orang malah ingin menghancurkannya. Sebagian pihak ini adalah manusia-manusia yang ingin menyelamatkan moral dan keimanan remaja dengan mengingatkan bahayanya free sex, sedangkan di pihak lain ada sekelompok orang yang sok menjadi manusia dengan melegalkan perzinaan. Ironis!

Tak heran akhirnya bila remaja negeri ini menjadi terombang-ambing di tengah dua kubu ini, antara penolak free sex versus penggiatnya. Parahnya, ternyata banyak remaja yang ambil bagian menjadi pelaku utama dalam kasus ini. Duh, menyedihkan banget deh!

Konspirasi 3 S

3 S = Sport, Song dan Sex. Tiga S inilah yang jadi ujung tombak musuh-musuh Islam untuk merusak generasi muda. Slogan “3 S” sudah terbukti berhasil melenakan pemuda-pemudi muslim.

Gelora jiwa muda yang masih fresh dan meledak-ledak menjadi sasaran empuk untuk perusakan melalui jalur free sex ini. Media cetak (majalah-majalah yang mengumbar aurat) dan elektronik (sinetron-sinetron yang melulu tentang pacaran) menjadi corong pembangkit nafsu seks remaja untuk muncul. Remaja jadi lebih memperturutkan hawa nafsunya daripada mengejar prestasi setinggi-tingginya.

Musuh-musuh Islam tahu banget bahwa umat Islam tidak bisa hanya diperangi dan dimusuhi secara fisik saja. Ada yang jauh lebih efektif dari itu semua yaitu merusak kepribadian generasi muda muslim. Para pembenci Islam ini nggak berani mengusik umat Islam Indonesia yang jumlahnya terbesar sedunia secara langsung. Karena bila ini yang terjadi yaitu perang secara terbuka, bisa dipastikan semangat jihad kaum muslimin akan muncul. Oleh karena itu harus ada cara lain untuk merusak Islam tanpa disadari oleh umat Islam sendiri. Yup, merusak moral generasi mudanya adalah kunci jawaban itu.

So, cepat sadar wahai pemuda-pemudi muslim! Jangan mau kamu jadi sasaran empuk pengrusakan moral generasi muslim melalui free sex. Yakin deh, hidup ini terlalu indah untuk dihabiskan dengan hanya melulu mikirin urusan seks. Nggak banget gitu loh!

Sex after married aja deh!

Islam nggak menghapuskan naluri seks (bahasa kerennya sih gharizah an-nau’) dari dalam diri manusia. Yang ada hanyalah Islam itu mengatur naluri seks di jalan yang baik dan benar, yaitu setelah pernikahan. Untuk sementara ini, karena kamu masih berstatus pelajar, maka belajar aja yang rajin demi kejayaan Islam. Yakin aja, jodohmu nggak akan lari kemana meski saat ini kamu nggak pacaran apalagi sampe obral seks.

Perbaiki kualitas dirimu, baik akhlak, iman dan kecerdasanmu. Karena sebagai pemuda muslim, kamu kudu cerdas dan beriman. Kalo semua ini sudah oke, dijamin deh, insya Allah bila saatnya tiba, kamu bisa menikmati save sex yang barokah dan berpahala.



Brur, bagi kamu yang nggak biasa dengan kehidupan para remaja di kota-kota besar pasti bakalan �shock’. Suer, mereka ternyata beberapa langkah lebih maju dalam urusan seks. Tapi sayangnya maju dalam kerusakan. Waduh, bayangkan saja, anak SMP dan SMU—ya, seusia kamu-kamulah—mereka udah terbiasa dengan urusan seks yang—maaf—bukan sekadar pegangan tangan atau ciuman saja, tapi sudah lebih ke arah yang �suerrem’ banget tuh. Kamu pasti tahu dong. Ya, begitulah. Memilukan dan memprihatinkan sekali.

Non, dalam suatu investigasi yang dilakukan oleh majalah remaja pria ternama di ibukota—terhadap para remaja yang doyan kelayaban malam-malam—ternyata datanya cukup mencengangkan. Misalnya saja, ditemukan ada beberapa anak cewek yang melengkapi dirinya dengan barang bawaan yang nggak lazim, yakni bawa kondom dan alat tes kehamilan. Lho, kok anak cewek bawa-bawa kondom sih? Menurut pengakuannya kepada tim investigasi majalah tersebut, si gadis ini punya alasan: kondom adalah senjata utama yang bakal dia berikan kepada teman kencannya bila teman kencannya udah keburu nafsu tapi doi nggak bawa kondom. Jadi untuk jaga-jaga katanya. Kenapa? Soalnya takut hamil! “Kalo dia (cowoknya) nggak bawa kondom gimana, yang tekdung (hamil, Red) kan gue. So, mending gue yang sedia,” kata cewek 17 tahun itu. Waduh, kacau Rek!

Malah disebutkan pula dalam hasil investigasinya, bahwa bukan cuma cewek yang kena �todong’ itu saja yang suka bawa kondom dan alat tes kehamilan. Tapi menurut gadis itu, hampir semua teman-temannya melakukan hal yang sama seperti dirinya. Bahkan ada yang kemudian menjadikan barang-barang tersebut sebagai daftar belanja rutinnya. Wow, wow, wow, makin parah aje nih.

Dan, fakta yang satu ini bakal bikin kita nggak habis pikir. Kenapa? Sebab, banyak juga remaja ibukota yang making love di sembarang tempat. Tepatnya nggak peduli kapan dan di mana dia berada. Termasuk ada yang nekat ML alias berhubungan seks dalam mobil di jalan tol. Berikut pengakuan Irvan (bukan nama sebenarnya) seperti yang ditulis majalah HAI: “Entah kenapa, begitu masuk tol Ciawi tiba-tiba aja pengen. Karena nggak kuat gue pinggirin mobil dan gue ngelakuinnya di dalam,” kata cowok 17 tahun itu. Nggak heran emang. Irvan mulai ngelakuin seks bebas sejak setahun lalu. Sejak itu pula dia bisa berbuat di mana aja. Di rumah sering, di jalan pernah, dan di sekolah pun udah (HAI No. 41/XXIV) Edan memang!

Melihat gelagatnya, tentu saja teman-teman kamu yang tadi nggak jalan sendirian. Di belakang mereka masih banyak remaja yang melakukan perbuatan sejenis. Cuma nggak terdata aja. Ibarat fenomena gunung es. Kecil di permukaan, tapi besar di bawah. Wow, padahal itu baru kelakuan buruk remaja Jakarta, belum yang di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, dan kota-kota besar lainnya. Bisa dibayangkan tentunya.
Seperti yang sering dibahas banyak orang, kelakuan mereka yang menjijikkan itu memiliki risiko yang nggak kecil. Penyakit AIDs sudah siap mengintai, belum lagi ancaman PMS lainnya, dan kehamilan yang nggak dikehendaki juga bisa membengkak datanya. Dan yang pasti pelakunya bakal disentuh api neraka.

Cermin Retak
Bicara tentang upaya penyelesaian perilaku seks remaja yang kian menggila ini tak cukup cuma di seminar, tulisan-tulisan, pesan-pesan moral, dan nasihat belaka yang sifatnya normatif. Bukan hanya itu, dan memang tidak cukup hanya dengan itu. Kenapa? Karena kondisi masyarakat yang amburadul ini lebih disebabkan karena kegagalan sistem kehidupan yang mengaturnya. Khusus masalah perilaku seks remaja ini, ternyata bila kita telusuri penyebabnya adalah karena dalam sistem kehidupan Kapitalisme diberlakukan kebebasan bertingkah laku alias hurriyatusy syakhshiyah.

Setiap individu dijamin haknya oleh negara untuk berbuat apa saja sesuai dengan keinginannya, asal tidak menganggu individu lain. Misalnya, mau teler atau giting berat, nggak boleh ada yang usil dan ngerecokin selama perbuatan tersebut tidak menyebabkan orang lain terganggu. Kalau pun ada pengusutan, tapi sayangnya itu dilakukan dengan setengah hati dan nggak karuan. Menangani kasus narkoba saja pemerintah kebingungan. Terutama mengungkap siapa The Big One-nya. Udah gitu, hukuman bagi pengedar dan pengguna ringan. Bahkan bisa diajak �salam tempel’.

Nah, dalam kehidupan yang diatur oleh sistem Kapitalisme, hal itu tidak dilarang. Kenapa? Sekali lagi, karena kebebasan individu ini dijamin sepenuhnya oleh negara. Coba kamu lihat dalam aturan yang diberlakukan dalam KUHP di negeri ini—yang sebetulnya �nyontek’ dari undang-undang negerinya Edwin Van Der Saar—nggak bakalan ditemukan larangan berzina atau bergaul bebas antara laki-laki dengan perempuan. Yang bakal kamu temukan adalah; bila suka sama suka, maka itu tidak termasuk dalam kasus perzinahan atau perkosaan.? Buktinya? Kamu juga pasti sering dengar soal lokalisasi pelacuran. Benar kan? Ya, soalnya keberadaan tempat itu nggak dilarang. Malah sengaja dibangun dan dilindungi dengan hukum. Padahal justru tempat tersebut adalah sarang kemaksiatan—khususnya pelacuran. Dan, itu sama dengan seks bebas. Berarti dosa besar. Nah, itu dia. Dengan demikian, remaja ternyata juga sudah diajarkan nggak benar oleh lingkungannya. Ditambah lagi dengan �mental’ remaja pada umumnya yang masih belum stabil. Yakni, sifat meniru dan coba-cobanya masih besar ketimbang sikap waspada dan takut dosa. Tambah parah Bo! Ah, gokil juga memang.

Berarti dengan demikian, selama ini remaja—sejak bisa melek—udah �bercermin’ di cermin yang retak. �Cermin’ kehidupan yang parah. Bisa dipahami dong, sejak kamu bisa ngomong, kamu bercerita tentang apa yang kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari, lengkap dengan �aturan’ yang ada dalam lingkungan kamu. Televisi sudah mengajarkan hal yang nggak benar. Kehidupan masyarakat dimana kamu berada pun sudah terbiasa memberikan persoalan dan penyelesaian problem yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.? Terus ketika kamu sekolah, di lembaga pendidikan ini ternyata memberikan pendidikan yang tidak jelas kemana arahnya. Walhasil, kamu dan kita semua bercermin di cermin yang retak. Nah, cermin yang retak itulah sistem kehidupan yang mengatur kita selama ini. Maka, bila ingin selamat di dunia dan akhirat, �cermin’ kita nggak boleh retak. Memangnya ada yang nggak retak? Ada dong sayang. Mana lagi selain Islam. Ya, cuma Islam yang bisa dijadikan cermin dalam kehidupan kita. Tentu Islam yang diterapkan sebagai akidah dan syariat.

Dikenakan Sanksi Berat
Ah, ketar-ketir juga kan? Nah, karena penyelesaiannya tak cukup dengan seruan atau himbauan saja, maka pelaksanaan sanksi oleh negara perlu ada. Dalam Islam, orang-orang yang melakukan seks bebas bakal dikenakan sanksi dera (cambuk) atau rajam.

Rasulullah s.a.w lalu bersabda: “….Demi Zat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya aku akan memutuskan hukuman ke atas kamu berpandukan kitab Allah (al-Quran). Seratus ekor kambing dan hamba perempuan tadi harus dikembalikan dan anakmu mesti dihukum rotan sebanyak 100 kali cambukan serta diasingkan selama setahun. Sekarang pergilah kepada isteri orang ini, wahai Unais! Jika dia mengaku, maka jatuhkanlah hukuman rajam ke atasnya.â€? Maka Unais pun datang menemui wanita tersebut dan ternyata dia mengakui atas perbuatannya itu. Maka sesuai dengan perintah dari Rasulullah s.a.w maka wanita itupun dijatuhkan hukuman rajam. (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Jadi bagi yang masih lajang akan dicambuk, dan bagi yang sudah berkeluarga akan dirajam sampai mati. Bagaimana kalo kejadiannya kayak sekarang, yakni nggak diterapkan aturan Islam. Berarti bakal lolos dari hukuman di dunia, dong? Bisa jadi, tapi ingat saudara-saudara, di akhirat pelakunya nggak bakalan bisa lolos. Pasti akan �menikmati’ adzab Allah yang sangat pedih. Dalam sebagian jalan (riwayat) hadits Samurah bin Jundab yang disebutkan di dalam Shahih Bukhari, bahwa Nabi Saw. bersabda: “Semalam aku bermimpi didatangi dua orang. Lalu keduanya membawaku keluar, maka aku pun pergi bersama mereka, hingga tiba di sebuah bangunan yang menyerupai tungku api, bagian atas semoit dan bagian bawahnya luas. DI bawahnya dinyalakan api. Di dalam tungku itu ada orang-orang (yang terdiri dari) laki-laki dan wanita yang telanjang. Jika api dinyalakan, maka mereka naik ke atas hingga hampir mereka keluar. Jika api dipadamkan, mereka kembali masuk ke dalam tungku. Aku bertanya: �Siapakah mereka itu?’ Keduanya menjawab: �Mereka adalah orang-orang yang berzina.� Ih, naudzubillahi min dzalik.

Nah, itulah hukuman di akhirat nanti yang bakal dijalani oleh para pezina. Jadi, kalo sekarang ada teman-teman kamu yang merasa aman-aman saja karena nggak dapat hukuman di dunia—karena nggak diterapkan aturan Islam—siap-siaplah karena Allah akan memberi adzab yang pedi dan berat. Firman Allah Swt.:

“Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): “Rasakanlah azab yang membakar ini”. (QS. al-Hajj [22]: 22)

Baik, inilah hukuman di dunia dan adzab di akhirat bagi para pelaku zina—seks bebas. Lalu, bagi yang menjaga diri dari perbuatan tersebut? Allah akan memberikan pahal dan tempat yang baik di surga.

Abu Hurairah dan Ibnu Abbas r.a. berkata: “Rasulullah Saw. berkhutbah sebelum wafatnya, yang di antaranya beliau bersabda: “Barangsiapa mampu bersetubuh dengan wanita atau gadis secara haram, lalu dia meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah menjaganya pada hari yang penuh ketakutan yang besar (kiamat), diharamkannya masuk neraka dan memasukkannya ke dalam surga.� (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin).


Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari anti Aids sedunia. Meski tiap tahun diperingati agar orang menyadari bahaya HIV/Aids, nyatanya jumlah penderita Aids makin meningkat. Departemen Kesehatan memperkirakan, 19 juta orang saat ini berada pada risiko terinfeksi HIV. Sedangkan berdasarkan data Yayasan AIDS Indonesia (YAI), jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia per Maret 2009, mencapai 23.632 orang. Angka tersebut meningkat tajam bila dibandingkan jumlah penderita HIV/AIDS sepanjang 2008 yang mencapai 22.262 orang.

Tentu saja angka ini ibarat fenomena gunung es, dimana yang terlihat hanya permukaannya saja. Angka sebenarnya jauh lebih besar karena orang dengan HIV/Aids (ODHA) masih banyak yang tidak terdata disebabkan enggan memeriksakan diri karena takut dan malu.

Sejatinya, sudah banyak upaya dilakukan pemerintah dan berbagai pihak yang peduli untuk menghentikan laju HIV/Aids. Secara resmi program pemerintah dituangkan dalam paradigma kesehatan reproduksi, yakni melalui kampanye ABCD. A artinya absentia atau jangan berhubungan seks sama sekali jika tidak ingin terkena HIV/Aids. B atau be faithful, artinya setia pada pasangan. C alias condomisasi, dimana bagi siapa saja yang tidak bisa A dan B, dipersilakan memakai kondom. Dan D atau drugs, artinya jangan pake narkoba.

Namun, kampanye ABCD ini tidak efektif untuk mengerem laju HIV/Aids, malah cenderung semakin memperbesar angka penderita ODHA. Bagaimana tidak, dengan kampanye kondomisasi misalnya, masyarakat seolah diajari untuk melakukan seks bebas karena sudah dijamin aman dari HIV/Aids asal memakai kondom. Ditambah lagi, perilaku yang mengarah pada seks bebas dibiarkan. Seperti maraknya pornografi dan pornoaksi.

Selain itu, pemakai narkoba juga semakin mendapat angin karena berbagai kebijakan malah memberi peluang untuk mengakses barang laknat itu. Misalnya substitusi narkoba dengan metadon, pelegalan jarum suntik untuk pecandu serta adanya wacana untuk tidak menghukum pengguna narkoba. Makin banyaknya pengguna narkoba membuat peluang munculnya ODHA semakin besar. Apalagi Indonesia ditengarai sebagai surga bagi peredaran narkoba.

Solusi Islam

Diakui atau tidak, akar masalah berkembangnya penyakit HIV/Aids adalah perilaku yang menyimpang dari ketentuan Allah Swt. Seperti diketahui, sejarah ditemukannya virus mematikan itu bermula dari kaum homoseksual. Padahal dalam Islam, hubungan seks sesama jenis melanggar syariat alias diharamkan. Adapun penularan HIV/Aids yang kebanyakan melalui jarum suntik pecandu narkoba, adalah juga melanggar larangan Allah Swt. Karena itu, upaya preventif penularan HIV/Aids adalah dengan meninggalkan gaya hidup liberal yang menyimpang dari syariat Islam.

Untuk memerangi penyebaran penyakit mematikan ini, lanjutnya bukanlah dengan metode liberal seperti yang selama ini diinformasikan kepada masyarakat melainkan dengan cara Islam.

“Islam adalah perisai paling ampuh untuk menangkal penyebaran penyakit mematikan seperti HIV/AIDS. Dengan menerapkan azas aturan Sang Pencipta yang melarang perjinahan, kemaksiatan dan penggunaan khamr (zat yang memabukkan) bisa dipastikan penyebaran penyakit tersebut bisa segera diatasi,” katanya.

Fatimah menyebutkan metode lain yang dipastikan mampu memberantas penyebaran penyakit HIV/AIDS adalah dengan menutup semua jenis industri seks bebas dan narkoba serta adanya jaminan dari pemerintah mengenai lapangan pekerjaan yang layak dan halal bagi para pelaku bisnis haram tersebut.

Sedangkan bagi Orang Dengan Penderita HIV/AIDS (ODHA) penanganannya dengan cara memberikan pengobatan yang maksimal tanpa harus diistimewakan dengan para penderita penyakit lain. “Tidak perlu menganakemaskan ODHA dan malah menganak tirikan penderita penyakit lain,” tegasnya.

Namun jika menggunakan resep racun ala Sekuler Liberal dimana lebih mengutamakan azas Hak Azasi Manusia (HAM) untuk bebas melakukan hubungan intim tanpa ikatan pernikahan.

Obrol kondom yang malah membuat orang lebih leluasa berzina, pembagian jarum suntik steril dan metadon sebagai pengganti zat adiktif tidak akan menghentikan penularan penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya tersebut. “Dengan libaralisasi seks maka HIV/AIDS akan semakin merajalela,” pungkasnya.

Selain melakukan orasi di jalan, Fatimah menyebutkan beberapa upaya memerangi penyebaran HIV/AIDS antara lain kunjungan ke sekolah-sekolah dan mengajak dinas dan instansi terkait HIV/AIDS untuk bersama-sama menerapkan metode Islam tersebut


Negara Khilafah wajib memberantas berbagai sarana yang berhubungan dengan penularan penyakit tersebut untuk melindungi seluruh warga negaranya. Terkait dengan penularan HIV/Aids yang kebanyakan terjadi karena pemakaian jarum suntik oleh pecandu narkoba, maka negara wajib menghentikan peredaran narkoba tersebut. Para pelaku yang terlibat dalam jaringan bisnis narkoba harus dihukum berat. Pecandu yang sudah tobat harus diawasi agar tidak kambuh lagi dan yang belum tobat diberi sanksi agar jera melakukan hal yang sama.

Penularan HIV/Aids melalui hubungan seks bisa dicegah dengan menutup lokalisasi pelacuran yang selama ini menjadi lokasi berisiko tinggi terjadi perpindahan virus HIV. Para pelacur yang biasa beroperasi harus diberi sanksi tegas karena telah melakukan perzinaan yang melanggar tata susila di masyarakat. Demikian pula pengguna jasa mereka, harus dikenai sanksi. Mereka pun harus diperiksa apakah sudah terinveksi HIV/Aids. Jika sudah, maka wajib untuk dikarantina.

Departemen Luar Negeri Khilafah wajib membatalkan segala konvensi internasional yang membentuk mindset permissive di tengah masyarakat, dan menfasilitasi perilaku seks bebas dan penyalahgunaan narkotika. Negara juga harus melepaskan diri dari kebijakan-kebijakan lembaga-lembaga internasional dalam hal ini WHO, UINAIDS, NODOC, karena terbukti semakin menguatkan ancaman bahaya HIV dan seks bebas.

Sementara itu dalam negeri, Khalifah menerapkan Islam secara kaafah, yaitu sistem pendidikan Islam yang akan membentuk individu yang berkepribadian islam; sistem ekonomi Islam yang mensejahterakan semua orang serta menjauhkan dari segala perbuatan maksiat; menerap sistem pergaulan Islam yang membersihkan masyarakat dari perilaku seks bebas dan akhlak yang rendah; menerapkan sistem sangsi yang sesuai syariat yang membuat masyarakat takut dan berhati-hati melanggar aturan Allah swt.

Karena itu Khalifah melarang perzinahan termasuk berduaan tanpa ada kepentingan yang dibolehkan syara’ dan dijatuhkan sangsi bagi pelanggarnya. Yang demikian karena Islam mengharamkan perbuatan ini, sebagaimana hadist Rasulullah saw yang artinya “Jangan sekali-kali seorang lelaki dengan perempuan menyepi (bukan muhrim) karena sesungguhnya syaithan ada sebagai pihak ketiga“. (HR Baihaqi). Adapun larangan perbuatan zina, Allah SWT sampaikan pada QS 17:32, yang artinya “Janganlah kalian mendekati zina karena sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan seburuk-buruknya jalan“.

Berbagai sarana perangsang seks harus disterilkan dari tempat-tempat umum guna mencegah perzinaan. Poster, majalah, buku, VCD atau koran porno dilarang beredar. Aksi porno di televisi baik melalui acara musik, film maupun komedi harus dihentikan. Hal ini untuk mencegah liarnya nafsu seks masyarakat hingga menghalalkan segala cara untuk memenuhinya, termasuk melalui hubungan seks yang berisiko tinggi menularkan HIV.

Segala cela bagi hadirnya perilaku homoseks (laki-laki dengan laki-laki) dan lesbian (perempuan dengan perempuan) wajib ditutup. Karena Allah swt mengutuk kedua perbuatan ini, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS 7:80-81, yang artinya “Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: Mengapa kamu mengerjakan perbuatan kotor itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun manusia (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka ), bukan kepada wanita. Bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas”.

Khilafah akan melarang pria-wanita melakukan perbuatan-perbuatan yang membahayakan akhlak dan merusak masyarakat, termasuk pornografi dan pornoaksi. Karena Islam melarang seorang pria dan wanita melakukan kegiatan dan pekerjaan yang menonjolkan sensualitasnya. Rafi’ ibnu Rifa’a pernah bertutur demikian, yang artinya “Nabi Saw telah melarang kami dari pekerjaan seorang pelayan wanita kecuali yang dikerjakan oleh kedua tangannya. Beliau bersabda “Seperti inilah jari-jemarinya yang kasar sebagaimana halnya tukang roti, pemintal, atau pengukir.”

Khalifah juga mendorong dan menfasilitasi masyarakat untuk hidup bersih. Membentuk mindset pentingnya kebersihan untuk menghindari penularan HIV melalui program di berbagai media masa. Secara praktis upaya promosi kesehatan ini dapat dilakukan oleh Departemen penerangan Khilafah.

Khalifah (yang secara praktis dilakukan Departemen terkait) menjamin penyediaan fasilitas umum yang sesuai syariat, sehat dan bersih. Rasulullah saw bersabda, yang artinya:”Sesungguhnya Allah Mahaindah dan mencintai keindahan, Mahabersih dan mencintai kebersihan, Mahamulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu, bersihkanlah rumah dan halaman kalian, dan janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi” (HR At-Tirmidzi dan Abu Ya’la). Demikianlah cara Khilafah melakukan upaya preventif.

Sementara jika suatu penyakit itu sudah menjadi bahaya di masyarakat, negara wajib melakukan upaya pengobatan sesuai prinsip-prinsip syariat Islam. Yaitu, antara lain tidak membahayakan, tidak menggunakan bahan-bahan yang diharamkan, mendorong dan menfasilitasi penderita untuk semakin taqwa kepada Allah swt.

Untuk itu, negara harus melakukan isolasi terhadap para penderitanya agar tidak menularkan pada yang lain. Daerah yang menjadi endemik harus diisolasi, atau penderitanya dikarantina pada suatu lokasi tertentu. Ini bukan berarti mereka dikucilkan atau didiskriminasi, karena hak-hak mereka sebagai manusia dan warga negara harus tetap dipenuhi. Seperti hak mendapatkan kebutuhan pokok, pendidikan, sarana kesehatan, dll. Jadi tidak ada alasan untuk mencegah diskriminasi maka ODHA justru dibaurkan dengan masyarakat kebanyakan.

Terakhir, negara wajib mengerahkan segenap kemampuan untuk mencari obat guna mengatasi penyebaran penyakit yang membahayakan warga negaranya. Negara melalui para ilmuwannya bisa melakukan berbagai riset untuk menemukan obat pencegah maupun penyembuh penyakit tersebut.

Khalifah wajib memberikan pengobatan gratis bagi para penderita HIV yang memiliki hak hidup. Selain gratis, juga mudah dijangkau semua kalangan dan dalam jumlah memadai. Karena kesehatan termasuk kebutuhan pokok publik yang wajib dijamin pemenuhannya oleh Negara. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw yang artinya, “Imam (Khalifah) laksana penggembala dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR Bukhari).

Hanya saja haruslah dilakukan screening masal terlebih dahulu untuk mengetahui pengidap yang tidak terlihat sebagai pengidap HIV, sementara itu ia bisa menularkan kuman HIV dan kuman HIV sudah “tersebar” di tengah masyarakat.

Upaya kuratif ini dilakukan oleh Departemen Kemaslahatan Umat, Bidang kesehatan. Dalam hal ini dibutuhkan tenaga medis yang profesional dibidangnya, seperti dokter, perawat, laboran, apoteker.

Departemen industri bidang farmasi dan peralatan medis harus difasilitasi untuk memproduksi peralatan medis, obat-obatan yang dibuthkan untuk pengobatan HIV. Industri farmasi juga harus didorong untuk memproduksi sarana dan prasaran yang dibutuhkan untuk rapid test (pemeriksaan cepat).

Khalifah juga wajib memotivasi danmenfasilitasi para ahli di bidang biomedik, para dokter, ahli farmasi untuk menemukan obat HIV yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Karena sesungguhnya setiap penyakit pasti ada obatnya. Rasulullah saw bersabda, yang artinya “Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan, dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh.”(HR Ahmad dan Hakim).

Selain itu, Khaligah juga harus memutuskan dan mencabut segala perjanjian yang bersifat mengebiri dan menjajah Indonesia di bidang industri farmasi dan kesehatan

Dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit pada orang yang sehat, Khalifah wajib menyediakan rumah sakit atau tempat perawatan khusus bagi pasien penderita HIV yang memiliki hak hidup. Seperti penderita HIV akibat efek spiral (anak yang HIV karena orang tuanya pengidap HIV). Dan selama masa perawatan pengidap penyakit diisolasi dari orang yang sehat, sedemikian rupa sehingga penularan dapat dicegah. Hal ini karena Rasulullah saw bersabda, yang artinya: “Sekali-kali janganlah orang yang berpenyakit menularkan kepada yang sehat” (HR Bukhari). Demikian pula sabda beliau, yang artinya “Apabila kamu mendengar ada wabah di suatu negeri, maka janganlah kamu memasukinya dan apabila wabah itu berjangkit sedangkan kamu berada dalam negeri itu , janganlah kamu keluar melarikan diri” (HR. Ahmad, Bukhori, Muslim dan Nasa’i dari Abdurrahman bin ‘Auf).

Adapun untuk melakukan semua itu saat ini sangatlah mungkin. Karena sesungguhnya Indonesia memiliki SDM yang unggul, misal ahli biomedik, biologi molekuler, tekhnik kimia, kefarmasian yang berpotensi menjadi pakar masa depan dalam pembangunan senjata biologi Daulah. Pelaksanaan sistem pendidikan berdasarkan aqidah Islam akan mempercepat proses penyediaan SDM yang dibutuhkan.

Memang, upaya preventif maupun kuratif itu butuh anggaran besar. Pengelolaan baitul maal yang efektif yang ditopang dengan berjalannya sistem perekonomian yang sesuai syaraiat Islam, memungkinkan negara mampu membiayai berbagai kebutuhan yang diperlukan. Apa lagi Indonesia memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, yang merupakan salah satu pos pemasukan keuangan negara yang sangat penting dan strategis.

Anggaran untuk pos jihad dapat diambil dari sumber pemasukan baitul maal mana saja, yang meliputi Fa-i dan kharaj; harta milik umum; dan zakat. Bahkan ketika kas baitul maal kosong, sementara agenda ke dua tidak bisa ditunda, maka Khalifah bisa mengambil tabaru’at dari kaum muslimin. Dan jika tidak mencukupi, Daulah dibolehkan menetapkan kewajiban pajak dalam rangka memenuhi anggaran yang dibutuhkan. Sedang anggaran untuk melakukan upaya preventif dan kuratif salah satunya bisa diambil dari pos pemasukan pemilikan umum.

Kepentingan Indonesia hidup dalam sistem kehidupan Islam bukanlah semata-mata karena dorongan menyelamatkan generasi dari ancaman HIV, tetapi ini adalah kewajiban yang tidak dapat ditunda-tunda lagi, karena sesungguhnya kaum muslimin hanya boleh hidup tanpa khilafah paling lama tiga hari saja. Sungguh kita merindukannya. Semoga melalui upaya ini Allah SWT mendekatkan pertolongan-Nya, memenuhi janjinya, kembalinya Khilafah Rasyidah ke dua dalam waktu dekat. Amien ya Allah. Wallahua’lam bish showab.(*)


Islam pasti akan mencapai wilayah yang diliputi siang dan malam (seluruh dunia).
Allah tidak akan membiarkan rumah yang megah maupun yang sederhana,
kecuali akan memasukkan agama ini ke dalamnya, dengan memuliakan orang yang mulia dan menghinakan orang yang hina. Mulia karena Allah memuliakannya dengan Islam; hina karena Allah menghinakannya akibat kekafirannya.” [HR. Ahmad dalam Musnad-nya, jld. IV/103].

Masih segar dalam ingatan kita, 01 Desember 2007 genap 20 tahun dunia menyoroti tentang bahaya HIV/ AIDS yang mengancam jiwa manusia. Ibarat sebuah penyakit kanker yang siap memberangus setiap nyawa yang ditemuinya. Setiap tahun kita terperangah dengan semakin meningkatnya orang dengan HIV/AIDS dan pecandu narkoba. HIV/AIDS dan narkoba bukan lagi menjadi endemik ganda yang mengancam kehidupan gemerlap, bebas dan para penjaja seks namun sudah mulai masuk dalam ranah kehidupan rumah tangga dan anak-anak.


Keunikan Diri Remaja


Berbicara tentang remaja memang selalu menarik perhatian semua kalangan. Tidak hanya karena remaja merupakan sosok unik ketika melewati fase perubahan fisik namun juga dari perubahan non fisik yang penuh gejolak, potensi dan kedinamisan. Remaja laki-laki dengan perubahan suara, adanya jakun, atau mulai tumbuhnya —maaf— payudara pada perempuan menunjukkan adanya perubahan fisik. Sedangkan perubahan non fisik meliputi kelabilan emosi, perkembangan jiwa, dan pembentukan karakter yang sering ditemui dari gejala yang ditunjukkan dalam perilakunya. Pakar psikologi mengatakan fase ini dikenal dengan proses pencarian jati diri dan pemahaman diri, penjajakan peranan dan kedudukannya dalam lingkungan.
Dalam proses pencarian jati diri ini, remaja membutuhkan kemandirian yang menurut Sutari Imam Barnadib meliputi: “Perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.” Ada suatu dorongan yang kuat untuk terlepas dari ketergantungan dengan orang tua , keinginan dihargai sebagai orang dewasa dan mempunyai hak terhadap dirinya dalam berkeputusan.serta bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya.
Masa remaja adalah masa pembelajaran. Meskipun remaja mendapatkan kesempatan mengembangkan potensi diri namun tetap memerlukan bekal, bimbingan dan pengarahan orang tua, pendidik serta dukungan lingkungan yang kondusif. Membekali mereka dengan pemahaman sebuah konsep hidup yang benar sangat diperlukan dalam proses pencarian jati diri. Dengan bimbingan, membentuk remaja merasa percaya diri karena secara kemampuan mereka belum teruji dalam menghadapi tantangan hidup. Keterlibatan orang tua, pendidik dan lingkungannya dalam memberikan pengarahan akan membentuk kesiapan mentalnya karena secara kejiwaan remaja masih labil, mudah kebingungan ketika mengalami kesulitan dan kegagalan menjalani hidupnya.

Kenapa Seks Bebas, Narkoba Dan HIV/AIDS dekat dengan Remaja?


Menurut dr Boyke Dian Nugroho, SpOG MARS jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini mencapai 500-600 ribu orang dimana 40% diantaranya remaja berusia 15-10 tahun. Ada dua penyebab utama terjadinya percepatan penularan HIV/AIDS yaitu perilaku seks bebas (30%) dan peredaran narkoba terutama yang menggunakan jarum suntik (50%). Dengan demikian Indonesia memungkinkan jadi episentrum HIV/AIDS. Di Malang raya sendiri hingga menjelang Desember 2007, tercatat 17 dari 65 penderita HIV/AIDS meninggal dunia. Menurut ketua Sekretaris tetap Komisi Pemberantasan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Malang, sejak ditemukannya kasus AIDS pada tahun 1991 tercatat secara kumulatif mencapai 221 orang dan 61 diantaranya meninggal dunia.
Menyimak perkembangan dan peredaran narkotika, psikotropika dan bahan-bahan aktif lainnya, Badan Narkotika Nasional mengatakan tahun 2003 hampir 10 juta telah menjadi korban barang haram ini. Kenapa dampak terbesar terjadi pada remaja?. Hal ini tidak terlepas dari secara kejiwaan remaja memang mengalami fase ketidakstabilan emosional. Sifat agresifitas yang tinggi, seringnya mengambil tindakan cepat tanpa pertimbangan matang ikut menunjang mudahnya remaja terjerumus pada lingkungan negatif. Ketika remaja menghadapi realitas hidup sering mengalami kebingungan akibat kelemahan prinsip hidup dan keterbatasan bekal hidup yang dimiliki. Kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat yang maladaptif menjadikan remaja lebih aman bersama teman-temannya dan tinggal di luar rumah dari pada bercengkrama dengan keluarga di rumah. Lingkungan negatif inilah yang rentan membawa remaja kepada pergaulan bebas , seks bebas , narkoba, dan tertularnya penyakit HIV/AIDS.

Remaja aset bangsa dan agama


Persoalan remaja saat ini sudah masuk dalam tataran kritis dan sulit dikendalikan. Hal ini menjadikan berbagai kalangan merasa cemas dan berupaya menemukan langkah-langkah penyelesaiannya. Bagaimanapun juga remaja adalah aset negara, agama, dan penerus perjuangan generasi sebelumnya. Secara kejiwaan remaja mempunyai energi yang berpotensi menghasilkan kecermelangan berfikir dalam menemukan ide dan inovasi baru yang penuh kedinamisan. Namun potensi ini harus diimbangi dengan kejelasan arah dan tujuan hidupnya. Ketika remaja kosong dengan tujuan hidup yang benar, pemanfaatan potensi ini akan beralih pada keadaan yang justru merugikan bahkan menghancurkan kehidupannya.
Sebagaimana pernyataan yang dikeluarkan presiden RI bahwa endemik ganda narkoba dan HIV/AIDS telah mencapai keadaan yang mengkuatirkan eksistensi negara. Beliau menyarankan langkah antisipatif dengan 3T-nya: Tingkatkan kepemimpinan dan upaya pencegahan, Tingkatkan layanan kesehatan komprehensif, profesional dan manusiawi, dan Tingkatkan mobilisasi sumber dana dan daya. Banyak pula pernyataan solutif yang diberikan para praktisi kesehatan, psikologi bahkan pemerhati remaja tentang cara terbaik bagaimana mencegah semakin menjamurnya kasus endemik ganda yang merusak generasi bangsa. Pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja sekarang sudah menjadi wabah yang setiap saat bisa melahirkan berbagai penyakit fisik dan psikososial. Sebagian praktisi mengatakan remaja putri merupakan pihak yang sangat dikorbankan akibat pergaulan bebas ini Untuk itu perlu memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksinya sehingga remaja memahami tentang dirinya, keunikan organ reproduksinya. Dengan demikian remaja mampu memberikan keputusan tepat dan bertanggung jawab terhadap penggunaan organ reproduksinya. Selain itu dengan dalih kedaruratan, diambil langkah-langkah penyelesaikan seperti ATM kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, anjuran pemakaian jarum steril saat mengonsumsi narkoba, kemudahan sarana untuk melakukan aborsi aman yang sebenarnya justru akan memfasilitasi semakin berkembangnya seks bebas berikut juga dampaknya. Sekali lagi kita selalu dihadapkan dengan kenyataan bahwa kenaikan kasus dampak dari pergaulan bebas yang terjadi di masyarakat terutama remaja semakin tidak terkendali. Ibarat fenomena gunung es dampak pergaulan bebas dan seks bebas yaitu meningkatnya pemakai narkoba, berkembangnya penyakit menular seksual terutama HIV/AIDS yang akan menghancurkan aset termahal bangsa ini.

Bagaimana Islam Memberi Sulusi


Islam hadir sebagai pengatur dan pemecah segala persoalan manusia termasuk di dalamnya bagaimana menyiapkan generasi yang unggul, siap menjadi penerus generasi mendatang. Manusia adalah bagian dari mahkluk Alloh yang diberi kelebihan berupa kemampun untuk menganalisa segala persoalan yang dihadapinya. Namun demikian akal tidak akan pernah mampu menemukan aturan yang terbaik yang mampu mengantarkan manusia pada tujuan hidup yang diinginkan. Manusia akan terjebak dengan memenuhi keinginan hawa nafsunya ketika dibiarkan mengatur hidupnya sendiri tanpa keterlibatan Sang Pencipta. Karena itulah Islam hadir sebagai agama yang berpengaruh dalam segala aspek kehidupan manusia. Islam menanamkan sebuah keyakinan (aqidah) dengan mendudukkan Alloh sebagai pencipta(Al-kholik) dan pengatur (Al-mudabbir) kehidupan. Manusia akan kembali kepada-Nya dengan membawa beban tanggung jawab atas segala pilihan perbuatannya di dunia ini yang menjadi penentu kehidupannya di akhirot. Dari sini maka umat islam akan berusaha untuk berjalan sesuai dengan aturan Alloh dan tidak keluar dari koridor Islam. Umat Islam melakukan suatu perbuatan karena meyakini perbutan itu diwajibkan atau dibolehkan dalam Islam dan meninggalkan suatu perbuatan karena dilarang Alloh. Seorang muslim akan berlomba memperbanyak pahala dan mendapatkan keridhoan Alloh. Prinsip hidup seperti inilah yang mestinya tertanam dalam setiap kaum muslimin termasuk para remaja kita.
Hal ini berbeda dengan pola kehidupan sekuler yang diagungkan Masyarakat Barat. Gaya hidup sekuler merupakan gaya hidup yang mengesampingkan aspek tuhan sebagai pengatur hidup manusia. Agama menjadi urusan pribadi seseorang dengan tuhannya dan terpisah dari kehidupan duniawi. Penghilangan pengaruh agama dalam kehidupan duniawi inilah yang mengantarkan masyarakat barat untuk membuat aturan hidup sesuai dengan keinginannya. Berawal dari harapan terpenuhinya segala keinginan manusia berkembanglah empat kebebasan yaitu: kebebasan beragama (berkeyakinan), berpendapat, kepemilikan, dan bertingkah laku. Agar dalam pelaksanaan kebebasan ini tidak melanggar hak orang lain lahirlah slogan kebebasan tidak boleh melanggar hak asasi manusia (HAM). Setiap orang tua di kehidupan sekuler harus memberikan jaminan tidak melanggar hak asasi anak sebagai manusia dalam menerapkan pendidikan terhadap anaknya. Remaja mempunyai kebebasan untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya tanpa harus dibayangi pengarahan orang tua.
Terbatasnya peran orang tua dan kebebasan tanpa kendali ini menyebabkan berkembangnya kebebasan berfikir remaja untuk merencanakan hidupnya. Remaja bebas bertindak (permisif) dalam mencari langkah solutif permasalahannya, terjebak dengan kehidupan hedonistik (kesenangan) dan pergaulan bebas yang mengantarkannya berperilaku seks bebas. Gaya hidup remaja barat seperti ini telah mulai diikuti remaja muslim. Dengan dalih kebebasan, remaja kita telah mengalami pergeseran ke arah perilaku liar tak terkendali. Parahnya, gaya hidup sekuler itu makin populer di mata remaja dan sering kali menjadi acuan dalam perjalanannya mencari identitas diri.
Sekarang, bagaimana orang tua, terutama para ibu berperan sebagai ibu terbaik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu ibu perlu mempersiapkan diri dengan konsep dan metode pendidikan yang benar sekaligus memberi keteladanan berdasar Islam. Dengan pendidikan Islam pada usia dini maka di usia remaja dan baligh anak-anak mampu menjadi sosok muslim yang telah menemukan jati dirinya, selalu memegang prinsip dan tujuan hidup islami menuju insan taqwa. Tentunya ibu harus mengasah kemampuan dan potensi diri dengan meningkatkan pemahaman terhadap dienul islam sebagai acuan pendidikan generasi kita.Walloohu A’lam Bisshowaf.


Bahaya akan seks bebas

Teriakan bertalu-talu timbul dari seorang wanita usia muda .. Disusul kemudian lengkingan suara remaja putri yang berteriak dengan suara yang .. Semuanya menuntut dengan suara yang satu dan permintaan yang sama: “Di manakah kebahagiaan dan kesenangan itu? Di manakah ketenangan jiwa dan ketetapan hati itu?” Kami terbawa oleh kesedihan dan tertimpa gundah gulana .. Tidur tak nyenyak disebabkan oleh banyaknya dosa yang menyelimuti langit-langit hati kami. Kami dikelilingi oleh syahwat yang membara, dan layar-layar TV membangkitakn rangsangan seks kami .. Sementara setitik iman masih tersisa dalam hati kami memanggil kalian .. Tolonglah kami!!


Ukhti Muslimah !! Kita hidup pada zaman di mana sarana informasi beraneka ragam banyaknya. Duniapun menyuarakan peradaban materi yang memenuhi tempat-tempat hiburan dan kesenangan .. Menjauhkan kebahagiaan dan mendekatkan kesengsaraan.


Di tengah-tengah lautan ganas dengan ombak yang menggulung itu seorang muslim merasa takut fitnah mengenai dirinya disebabkan oleh tersebarnya Syubuhat (hal-hal remang) dan banyaknya syahwat hawa nafsu.


Rasulullah SAW bersabda:


((إنَّ بَيْنَ أيْدِيكُمْ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا، وَيُمْسِي كَافِرًا ، وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا))

“Sesunggunya di hadapan kalian akan banyak fitnah bagaikan malam gelap gulita, seseorang menjadi mu’min di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari, menjadi mu’min di sore hari dan menjadi kafir di pagi hari.” [H.R. Abu Daud]


Karena keinginan yang tinggi terhadap surga yang seluas langit dan bumi dan karena ketakutan tergelincir dalam kubang kehancuran, maka teguklah air sungai yang jernih dan memancarkan cahaya dari firman Allah dan sabda Rasul-Nya SAW, itu akan menghilangkan kebengisan, melepaskan cengkraman setan dan merobek tirai yang dipercantik oleh maksiat. Rahmat Allah –Azza wa Jalla- akan menggapaimu untuk menyelamatkanmu dari siksaan yang pedih dan menjagamu dari kejatuhan ke dalam salah satu pintu di antara pintu-pintu kehancuran dan kebinasaan.


Ukhti Muslimah !! Di antara bahaya terbesar yang mengancam seorang wanita muslimah adalah pengaruh nafsu seks dan terbukanya pintu syahwat di hadapan dan dalam gapaian mereka. Disebabkan oleh permulaan-permulaan yang dianggap remeh, tetapi bisa menggelincirkannya ke dalam perbuatan zina yang diharamkan itu.


Iman Ahmad -Rahimahullah- berkata: “Saya tidak tahu adanya dosa besar setelah bunuh diri melebihi perbuatan zina.”


Allah –Azza wa Jalla- dan Rasul-Nya telah mengharamkan perbuatan zina karena kejinya perbuatan ini dan jeleknya sarana pengantarnya. Allah –Azza wa Jalla- melarang mendekati sarana dan penyebab zina karena itu adalah langkah awal sebelum terperosok ke dalamnya. Allah Ta’ala berfirman:


}وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَى إنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً{

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32)


Perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk …. , kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Rasulullah SAW bersabda:


((مَا مِنْ ذَنْبٍ بَعْدَ الشِّرْكِ أعْظَمُ عِنْدَ اللهِ مِنْ نُطْفَةٍ وَضَعَهَا رَجُلٌ فِي رَحِمٍ لاَ يَحِلُّ لَهُ))

“Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan baginya.”


Dalam hadits Muttafaqun ‘Alaihi:


((لاَيَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ))


“Tidaklah seorang penzina ketika berzina, sementara dia beriman.”


Keharamannya dipertegas lagi oleh Allah –Azza wa Jalla- dalam firman-Nya:


}وَالَّذِينَ لاَ يَدْعُونَ مَعَ اللهِ إلَهًا ءَاخَرَ وَلاَ يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إلاَّ بِالحَقِّ وَلاَ يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ العَذَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا إلاَّ مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا{


“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan dosa(nya) (yaitu) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal sholeh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Furqon: 68-70)


Dalam ayat ini Allah –Azza wa Jalla- menggandengkan perbuatan zina dengan perbuatan syirik dan bunuh diri, serta menjadikan hukuman itu semua berupa kekalan di dalam azab yang berlipat-lipat. Selama seorang hamba belum mengangkat penyebabnya berupa taubat, iman dan amal sholeh.


Allah –Azza wa Jalla- mensyaratkan keberuntungan dan keselamatan seorang hamba dengan menjaga kemaluan agar tidak tergelincir pada perbuatan zina. Dan tidak ada jalan menuju ke keselamatan kecuali dengan meninggalkannya. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:


}قَدْ أفْلَحَ المُؤْمِنُونَ{ -إلى قَوْلِهِ- }وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ إلاَّ عَلَى أزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ{


“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman –hingga ayat- Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.” (Q.S. Al-Mu’minun: 1-6)


Ukhti Muslimah !! Zina itu kehinaan yang akan menghancurkan bangunan yang megah, menundukkan kepala yang tinggi, menghitamkan wajah yang putih dan membisukan lisan yang tajam. Dan itu adalah kehinaan yang paling sanggup menanggalkan baju kehormatan bagaimanapun luasnya. Dan juga merupakan kotoran hitam yang bila menimpa suatu keluarga, maka akan menutupi lebaran-lembaran kehidupannya yang putih dan pandangan matapun tidak melihat sesuatu kecuali yang hitam dan jelek.



Hukuman Zina



Allah SWT mengkhususkan perbuatan zina dengan tiga hukuman:


1. Dibunuh dengan bentuk pembunuhan yang jelek dan siksaan yang keras.


2. Allah melarang hamba-hamba-Nya merasa kasihan dan sayang kepada pelaku zina.


3. Allah memerintahkan agar hukuman tersebut disaksikan oleh kaum mu’minin, dan itu dilakukan agar lebih sampai kepada tujuan dan hikmah ditegakkannya hukuman ini.


Adapun hukumannya di dunia, adalah dengan menegakkan hukuman bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam dengan lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan siksaan itu sebagai hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu sebagai gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu rumah tangga, maka keduanya dirajam dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang telah mereka hancurkan itu. Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya selama satu tahun.


Di antara hukuman zina adalah seperti apa yang disabdakan Rasulullah SAW:


((تُفْتَحُ أبْوَابُ السَّمَاءِ نِصْفَ اللَّيْلِ فَيُنَادِي مُنَادٍ : هَلْ مِنْ دَاعٍ فَيُسْتَجَابُ لَهُ ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى ؟ هَلْ مِنْ مَكْرُوبٍ فَيُفَرَّجُ عَنْهُ؟ فَلاَ يَبْقَى مُسْلِمٌ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ إلاَّ اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ إلاَّ زَانِيَةً تَسْعَى بِفَرْجِهَا))


“Pintu-pintu surga akan dibuka pada pertengahan malam lalu, lalu ada yang menyeru: “Adakah orang yang memohon lalu permohonannya dikabulkan? Adakah orang yang meminta lalu permintaannya dipenuhi? Adakah orang yang tertimpa sesuatu yang jelek lalu dibebaskan darinya? Maka tidak ada seorang muslimpun yang memohon dengan suatu permohonan kecuali dikabulkan oleh Allah, kecuali wanita penzina yang menjual kehormatannya.” [H.R. Ahmad dan Tabarani dengan sanad hasan]


Dan di antara akibat tersebarnya perbuatan zina yang keji ini adalah timbulnya berbagai macam penyakit, sebagaimana disinyalir dalam hadits:


((لَمْ تَظْهَرِ الفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إلاَّ فَشَى فِيهِمِ الطَّاعُونَ وَالأوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أسْلاَفِهِمْ الَّذِينَ مَضَوا))


“Tidaklah nampak suatu perbuatan fahisah (zina) pada suatu kaum hingga mereka mengumumkannya kecuali mereka akan ditimpa penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang belum pernah ada pada orang-orang dulu sebelum mereka.” [H.R. Ibnu Majah]


Dan hal itu dapat disaksikan sekarang ini pada umat-umat yang membiarkan dan membolehkan perbuatan kotor ini.


Abdullah bin Mas’ud berkata: “Tidaklah nampak suatu riba dan zina pada suatu negeri kecuali Allah akan menghancurkan mereka.”


Dan di antara akibat perbuatan zina ini adalah seperti apa yang disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits Ru’yah:


((… فَانْطَلَقْنَا إلَى ثَقَبٍ مِثْلَ التَّنُّورِ أعْلاَهُ ضَيِّقٌ وَأسْفَلَهُ وَاسِعٌ يُتَوَقَّدُ نَارًا ، فَإذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ أنْ يَخْرُجُوا فَإذَا خَمِدَتْ رَجَعُوا فِيهَا ، وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلاَءِ ؟ قَالاَ لِي : هَؤُلاَءِ هُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي)) وَجَاءَ فِي الحَدِيثِ أيضًا : ((أنَّ مَنْ زَنَى بِامْرَأَةٍ كَانَ عَلَيهِ وَعَلَيْهَا فِي القَبْرِ نِصْفَ عَذَابِ هَذِهِ الأُمَّةِ))


“Maka kamipun menuju ke suatu lobang, seperti tungku yang atasannya sempit dan bawahannya luas lalu dinyalakan api. Bila mendekat maka mereka akan terangkat hingga hampir saja mereka terlempar keluar, dan bila apinya redup maka mereka kembali turun. Di dalamnya terdapat golongan laki-laki dan perempuan yang telanjang, maka saya bertanya: “Siapa mereka? Keduanya menjawab: “Mereka itu adalah tukang zina laki-laki dan perempuan.” Dan di dalam hadits pula terdapat: “Sesungguhnya seorang laki-aki yang berzina dengan seorang wanita, maka bagi keduanya di dalam kubur akan disiksa seperdua siksaan umat ini.”


Di antara hukuman zina adalah: pelakunya mengumpulkan segala jenis kejelekan seperti; kekurangan agama, tidak punya wara’ (usaha menghindari dosa), tidak punya sopan santun, tidak punya ghirah (rasa cemburu). Jadi kita tidak akan menemukan seorang penzina yang memiliki wara’, menepati janji, kejujuran dalam perkataan, menjaga ikatan persahabatan dan tidak memiliki ghirah yang penuh terhadap keluarganya.


Di antara akibat zina adalah: wajah yang hitam dan kelam, hati yang gelap karena cahayanya yang hilang, jiwa yang penuh dengan kesedihan, kegundahan, dan jauh dari dari ketenangan. Umur yang pendek, berkah yang dicabut dan kefakiran yang akan menimpanya. Dalam salah satu atsar disebutkan:


(إنَّ اللهَ مُهْلِكُ الطُّغَاةِ وَمُفَقِّرُ الزُّنَاةِ)


“Sesungguhnya Allah membinasakan para thaghut dan menfakirkan para pelaku zina.”


Di antara akibat lain dari zina adalah: pelakunya tidak lagi menyandang nama baik sebagai orang yang mulia, orang yang baik-baik dan orang yang adil, sebaliknya akan menyandang nama jelek sebagai orang yang fasik, penzina dan sebagai pengkhianat. Keseraman yang meliputi wajahnya, kesempitan dan penyakit hati yang ia derita.


Dan di antara akibat zina yang paling besar adalah Su’ul Khotimah (akhir hidup yang jelek). Ibnul Qoyyim berkata:


“Bila anda melihat keadaan sebagian besar orang yang dzakaratul maut, maka anda akan melihat adanya halangan antara dia dan husnul khotimah, sebagai akibat dari perbuatan-perbuatan jelek yang pernah mereka lakukan.”


Ukhti Muslimah !! Hati-hatilah! Jangan memberanikan diri untuk melakukan maksiat baik yang kecil maupun yang besar. Wanita-wanita Arab Jahiliyah dulu sangat membenci zina dan tidak redha menimpa orang-orang merdeka. Ketika Rasulullah SAW membaiat mereka untuk tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun, tidak mencuri dan tidak berzina. Hindun binti ‘Utbah berkata dengan penuh keheranan: “Apakah ada seorang wanita merdeka yang berzina wahai Rasulullah!


Dalam salah satu pribahasa Arab mengatakan: “Seorang wanita merdeka meninggal dan tidak makan dari usaha menjual diri”


Ukhti Muslimah !! Ingatlah! Bahwa Allah melihatmu, maka janganlah melanggar perintah-Nya dan terperosok ke dalam apa yang Ia murkai.




Jalan keselamatan



Ukhti Muslimah !! Semoga Allah menjagamu dan menghiasimu dengan taqwa! Laluilah jalan keselamatan! Bangkitlah dari tidurmu ! Jauhilah apa yang dapat menggiringmu kepada kehancuran dan membawamu kehinaan. Di antara jalan keselamatan adalah sebagai berikut:


1. Tidak berdua-duaan dengan laki-laki lain yang bukan muhrim selamanya, baik di rumah, di mobil, di toko, di pesawat dan sebagainya. Jadilah satu umat yang taat kepada Allah –Azza wa Jalla- dan Rasul-Nya. Maka janganlah dengan mudah melanggar perintah keduanya. Rasulullah SAW bersabda:


((مَا خَلاَ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إلاَّ كَانَ الشَّيْطَانُ ثَالِثُهُمَا))


“Tidaklah seorang laki-laki yang berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiga itu adalah setan.”


2. Tidak terlalu sering keluar ke pasar sebatas kemampuan dan beribadah kepada Allah dengan tetap tinggal di rumah, dengan mengikuti perintah Allah –Azza wa Jalla-:


}وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ{


“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu” (Q.S.Al-Ahzab:33)


Abdullah ibnu Mas’ud berkata:


(مَا قَرُبَتِ المَرْأَةُ إلَى اللهِ بِأعْظَمِ مِنْ قُعُودِهَا فِي بَيْتِهَا)


“Tidak ada taqorub seorang wanita kepada Allah melebihi tinggalnya di rumah.”


Dan ketika keluar hendaklah bersama muhrimmu atau wanita yang dapat dipercaya dari keluargamu. Dan janganlah merendahkan suara dan berlemah lembut dalam bertutur kata dengan penjual. Tidak apa anda rugi beberapa rupiah dari pada kerugian menimpa agama anda. Naudzu Billah.


3. Hindarilah Tabarruj (berhias diri dengan make up) dan Sufur (tidak menutup aurat) ketika keluar rumah, karena itu menyebabkan fitnah dan menarik perhatian. Rasulullah SAW bersabda :


((صِنْفَانِ مِنْ أهْلِ النَّارِ)) وَذَكَرَ مِنْهُمَا ((نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيلاَتٌ..))


“Ada dua golongan penghuni neraka –dan disebutkan salah satu di antaranya- wanita yang berpakaian tapi telanjang dan berjalan miring sambil berlenggak-lenggok.”


Dan pakaian yang paling dianjurkan adalah memakai ‘abaya atau aba`a yang sederhana (pakaian tipis berwarna hitam yang menutupi seluruh tubuh), meutup kedua tangan dan kaki, serta tidak menggunakan cadar (yang hanya menampakkan kedua mata, tetapi justru harus yang menutupi seluruh wajah termasuk kedua mata) dan menjauhi penggunaan wangi-wangian. Hendaklah anda mencontoh Ummahatul Mu’minin dan Shohabiyat (wanita-wanita sahabat Rasul), bila keluar rumah mereka itu bagaikan burung bangau yang memakai pakaian hitam, tidak sesuatupun dari tubuh mereka.


4. Hindarilah wahai Ukhti Muslimah membaca majalah-majalah yang merusak dan menonton film-film forno, karena itu akan membangkitkan nafsu seks dan meremehkan perbuatan keji dengan menamakannya “cinta dan persahabatan” dan menampakkan perbuatan zina dengan menamakannya “hubungan kasih sayang yang matang antara seorang laki-laki dan wanita”. Janganlah merusak rumahmu, hatimu dan akalmu dengan hubungan-hubungan yang diharamkan.


5. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:


}وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الحَدِيثِ لِيُضِلَّ عِنْ سَبِيلِ اللهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ{


“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Q.S. Lukman: 6)


Maka hindarilah mendengarkan lagu-lagu dan musik, hiasilah pendengaranmu dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, rutinlah membaca dzikir dan istighfar, perbanyaklah dzikrul maut (ingat mati) dan Muhasabtun Nafsi (evaluasi diri). Ketahuilah bahwa ketika anda maksiat kepada Allah –Azza wa Jalla- maka sesungguhnya anda maksiat kepada-Nya dengan nikmat yang Ia berikan kepadamu, maka hati-hatilah jangan sampai nikmat itu dicabut dari diri anda.


6. Takutlah kepada Yang Maha Tinggi, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui apa-apa yang tersembunyi. Ini adalah rasa takut yang paling tinggi yang menjauhkan seseorang dari perbuatan maksiat. Anggaplah bahwa suatu ketika anda tergelincir pada seperseribu perbuatan zina. Maka bagaimana jika seandainya hal itu diketahui oleh bapakmu, ibumu, saudara-saudaramu, kerabatmu atau suamimu? Dalam pandangan dan buah bibir mereka ketika anda meninggal menganggap anda sebagai seorang pezina? Naudzu Billahi min Dzalik.


7. Hendaklah anda memiliki teman sholehah yang menolong dan membantu anda, karena manusia itu lemah sementara setan siap menerkamnya di mana saja. Hindarilah teman yang jelek, karena ia akan datang kepada anda bagaikan seorang pencuri yang masuk secara sembunyi mencari kesempatan hingga ia menggelincirkanmu pada sesuatu yang diharamkan. Ingatlah paman nabi SAW, ia adalah lelaki tua dan memiliki akal yang lurus, tetapi walaupun demikian karena adanya teman yang jelek yaitu Abu Jahal yang hadir di sampingnya ketika wafat menjadi penyebab meninggalnya beliau dalam keadaan syirik.


8. Perbanyaklah berdoa, karena nabi umat ini termasuk orang yang senantiasa membaca doa dan banyak istighfar.


9. Janganlah hendaknya suatu waktu itu berlalu kecuali anda membaca Al-Qur’an. Berusahalah menghafal apa yang mudah dari Al-Qur’an. Kalau anda memiliki semangat yang tinggi maka bergabunglah dengan kelompok Tahfidzul Qur’an khusus wanita, karena jika diri anda tidak disibukkan dengan ketaatan dan ibadah maka ia akan disibukkan oleh kebatilan.


10. Sesungguhnya apa yang kalian cari dalam hubungan-hubungan yang diharamkan untuk mengisi waktu atau memenuhi rasa kasih sayang pada hakekatnya adalah akibat dari kekosongan rohani dan hati serta kesempitan dada yang bersumber dari jauhnya seseorang dari taat dan ibadah. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:


}وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا{

sempit.” (Q.S. Thaha: 124)

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang


11. Ingatlah bahwa anda akan meninggalkan dunia ini dengan lembaran-lembaran yang anda tulis sepanjang hari-hari kehidupan anda, bila lembara-lembaran itu penuh dengan ketaatan dan ibadah, maka bergembiralah. Dan bila sebaliknya maka segeralah bertaubat sebelum meninggal. Karena hari kiamat itu adalah hari penyesalan. Allah berfirman:


}وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الحَسْرَةِ{


“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.” (Q.S. Maryam: 39)


Yaitu hari dibukanya (segala hal yang tersembunyi) dan lembaran-lembaran yang beterbangan. Hari di mana seorang ibu yang menyusui melupakan anaknya yang sedang ia susui. Ingatlah wahai Ukhti Muslimah! hari di mana anda berbaring di dalam kubur sendirian.


12. Ukhti Muslimah! Telepon telah menjerumuskan banyak wanita, maka janganlah menjadi salah seorang di antara mereka. Bila anda diuji oleh seekor serigala berwajah manusia dan anda telah memulai hubungan yang diharamkan dengannya, maka hendaklah segera memutuskan hubungan itu sebelum berlanjut. Dan ketahuilah bahwa Allah memberikan anda jalan keluar dan keselamatan dari padanya.


13. Ingatlah! Wahai yang mencari kebahagiaan dan berusaha menuju surga, bahwa itu semua dalam rangka taat kepada Allah dan menjalani perintah-perintah-Nya.


}مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيوةً طَيِّبَةً{


“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (Q.S. An-Nahl: 97)


Ingatlah bahwa meninggalkan maksiat lebih ringan dari pada meminta taubat. Saya mengingatkan anda dengan hadits Rasulullah SAW:


((إذَا صَامَتِ المَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أيِّ أبْوَابِ الجَنَّةِ شَاءَتْ))


“Bila seorang wanita sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya maka ia akan memasuki pintu-pintu surga mana saja yang ia kehendaki.”


Semoga Allah memberimu petunjuk yang dapat memberikan petunjuk kepada orng lain, menjadikanmu wanita mulia, bertakwa dan suci, menghiasi dirimu dengan iman dan menjadikanmu wanita sholehah dan taat serta termasuk orang-orang yang diseru nanti pada peristiwa yang besar itu:


(ادْخُلُوا الجَنَّةَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلاَ أنْتُمْ تَحْزَنُونَ{


“Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati.” (Q.S. Al-A’raaf: 49)

Menghentikan bencana seks bebas

Membentuk individu remaja yang bertakwa dan membina sebuah keluaraga sakinah mawadah wa rahmah memang penting, tapi tidak pernah cukup untuk menuntaskan problem seks bebas. Terutama kalau kita menggunakan nalar politik spiritual, problem dan bencana seks bebas ini disebabkan oleh tatanan masyarakat yang dibangun di atas asas sekulerisme dan liberalisme. Di satu sisi, tata kehidupan itu menghasilkan individu remaja yang lemah iman dan tergoda melakukan seks bebas. Di sisi yang lain, tata kehidupan itu menyediakan berbagai sarana dan fasilitas, bahkan insentif yang membuat para remaja itu kecanduan seks bebas. Maka untuk mengentikan bencana seks bebas ini secara tuntas, berhentilah berfikir bahwa ini adalah masalah individu per individu remaja saja, dan mulailah mengembangkan cakrawala berfikir Anda, sampai pada satu pemikiran bahwa ini juga menyangkut masalah sistem dan aturan yang melingkupi para remaja tadi. Bahwa sesungguhnya bencana seks bebas terkait dengan tata sosial, politik, ekonomi, dan hukum yang mengkondisikan mereka berbuat maksiyat. Bagaimana hal ini terjadi tepatnya? Mari kita urai satu per satu:

Posisikan diri Anda sebagai mereka, para remaja yang sedang beranjak dewasa. Anda lahir, tumbuh dan berkembang menjadi remaja di sebuah negeri yang tata pendidikannya tidak dirancang untuk membenamkan ruh akidah yang kokoh di jiwa Anda. Hanya dengan bekal pendidikan agama yang minim, seminggu hanya dua jam di sekolah, apalagi ketika kuliah frekuensinya jauh lebih minim lagi, bagaimana bisa mencetak pribadi-pribadi Islam yang berkarakter mulia? Bagaimana bisa mencetak pribadi-pribadi yang matang secara mental, emosional dan spiritual? Yang mampu mengendalikan diri, taat beribadah dan berahlak karimah? Saya yakin, jika Anda saat ini menjadi muslim yang baik, itu lebih banyak dihasilkan dari jalur pendidikan nonformal seperti pesantren atau organisasi Islam non-pemerintah, daripada jalur pendidikan formal. Saya sendiri dulu mengalami hal ini, dan merasakan betapa sebuah sistem pendidikan yang salah akan berdampak besar pada jiwa seseorang. Dan jangan lupa ketika sistem pendidikannya sebuah negara salah, bukan hanya seribu dua ribu tapi jutaan bahkan puluhan juta generasi muda menjadi korbannya, persis seperti yang terjadi sekarang ini. Apa hasilnya? Generasi muda yang gamang, tidak memiliki orientasi hidup yang jelas, dan lebih mencintai kehidupan dunia ketimbang akhirat.

Apa yang terjadi selanjutnya? Para remaja yang gagal mengenal dan mencintai Allah dan hari akhir tadi, akhirnya menjadi sasaran empuk bagi raksasa industri yang menjadikan syahwat dan birahi sebagai komoditas bisnisnya. Coba kita fikirkan. Salah satu industi yang tumbuh paling besar di dunia ini adalah industri seks. Mulai dari bisnis memantik syahwat dengan senjata pornografi dan pornoaksi, samapai bisnis yang memfasilitasi pelampiasan syahwat seperti prostitusi, baik yang terang-terangan atau terselubung. Mari kita tengok data di bawah ini:

Pada tahun 2003, keuntungan industri pornografi yang pasarnya mencapai seluruh dunia telah mencapai 57 miliar dolar AS. Keuntungan ini lebih besar daripada total keuntungan seluruh pemilik klub-klub sepak bola, baseball, dan basket profesional; juga melebihi keuntungan 3 jaringan TV ABC, CBS, dan NBC dijadikan satu. (Dr. Mohammad Omar Farooq dalam nation.ittefaq.com).

Itu baru keuntungan dari bidang yang jelas-jelas disebut pornografi. Belum lagi dari industri yang sebenarnya juga terkait dengan pamer aurat dan adegan-adegan mengundang birahi, misalnya industri hiburan di hotel-hotel atau kafe-kafe, fesyen, acara hiburan di televisi, dan juga industri film. Keuntungan di industri-industri ini pun tidak kalah menggiurkan. Walhasil, para remaja belia yang lemah iman dan lemah takwa ini menjadi menyerah dan tak berdaya disergap dan dicengkram oleh raksasa-raksasa industri seks dari delapan penjuru mata angin. Melihat realitas ini, maka wajar jika anak-anak kelas empat SD sudah mengkonsumsi pornografi.

Inilah alasannya mengapa Undang-undang Pornografi kemarin mendapat pertentangan yang sangat keras, salah-satunya karena ada kepentingan industri asing yang bermain di belakangnya. Ketua Pansus RUU Pornografi Balkan Kaplale ketika ditemui oleh DPP HTI pada bulan September 2008 silam menyatakan:

Banyak negara industri seks sangat keberatan dengan lahirnya UU ini. Ada tujuh negara, dua diantaranya Australia dan Inggris berusaha terus mengganjal lahirnya UU ini.

Malang benar nasib pemuda sekarang. Sudah lemah iman dan takwa akibat gagalnya sistem pendidikan, kemudian syahwat dan hasrat seksual mereka dipantik secara masif dan ekstensif oleh raksasa industri pornografi. Lewat televisi, VCD, DVD, situs porno, games, hp, komik, majalah, tabloid. Dan jangan lupa, akibat tidak ditatanya sistem sosial kita, laki-laki dan wanita-wanita bisa berbaur secara bebas, yang kemudian mendorong mereka untuk ber-khalwat, berdua-duaan dan bermesraan. Ditambah lagi para wanitanya dibiarkan memamerkan aurat mereka. Semua stimulus dan rangsangan eksternal ini terus mengikuti mereka dari mulai bangun tidur, sekolah, di rumah, menjelang tidur, sampai tidur dan bangun keesokan harinya, mereka masih mengalami hari naas yang sama. Jika Anda jadi mereka, apa yang Anda rasakan? Tidak sulit untuk menyimpulkan Anda sering “on” atau BT (birahi tinggi ), dan butuh penyaluran kan? Anda masih manusia yang normal bukan?

Sampai di sini, apa yang Anda lakukan untuk menyalurkan hajat instingtif tadi? Selemah-lemahnya iman, Anda masih memahami cara yang paling benar adalah dengan menikahi baik-baik seorang wanita. Dan ketika Anda mengutarakan niat Anda kepada orangtua Anda dan calon mertua, bagaimana tanggapan mereka? Masih sekolah/belum lulus kuliah koq mau nikah -lagi-lagi kesalahan sistem pendidikan kita. Atau alasan lainnya, mau kamu kasih makan apa anak istrmu kelak -lag-lagi kesalahan sistem ekonomi kita, yang gagal memeratakan kesejahteraan dan berhasil memeratakan kemiskinan, karena hanya berpihak kepada pemilik modal dan kapital saja. Jangankan bagi yang belum lulus, bagi yang sudah lulus bahkan bertitel S2 dan S3 saja masih susah cari kerja dan mandiri secara finansial.

Lalu apa yang Anda lakukan selanjutnya? Sudah digempur syahwat di sana sini, mau menyalurkan dengan benar tapi susah, padahal sudah tidak tahan lagi. Ketika benteng iman sudah mulai luruh, dan Anda mulai tergoda melakukannya, Anda masih khawatir dengan sanksi hukum dan sosial yang berlaku di masyarakat. Sanksi hukum? Sepertinya tidak ada sepanjang suka sama suka dan tidak ada delik aduan (ini kegagalan sistem hukum sekuler, dalam Islam orang yang berzina akan dihukum sekalipun suka sama suka). Sanksi sosial? Siapa peduli, sekarang banyak kos-kosan campur dan bebas. Asal bayar kos tepat waktu, tidak jadi soal ajak wanita masuk kamar. Norma dan pengawasan masyarakat juga sudah mulai longgar terhadap pergaulan muda-mudi yang kian permisif. Saya pernah mendengar seorang Ibu yang justru khawatir mengapa anaknya tidak mau pacaran seperi layaknya pemuda seusianya.

Apa yang terjadi? Selemah-lemahnya iman di dada, Anda masih bisa bertahan tidak mau seks bebas. Tapi karena sistem sosial kita tidak pernah menata interaksi pria dan wanita, Anda mulai tergoda untuk berpacaran. Ketika berpacaran, pasti tidak hanya ngobrol-ngobrol saja kan selama tiga tahun? Anda mulai bosan dan ingin mencoba sesuatu yang baru. Dengan malu-malu Anda mulai memegang tangannya. Awalnya menegangkan, tapi lama-kelamaan Anda mulai bosan lagi, Anda ingin mencoba sesuatu yang baru lagi. Hmm, setelah tangan apa ya? Anda mencoba “itu” tapi belum yang “itu”, begitu seterusnya Anda mencoba teknik-teknik yang baru karena manusia dalam hal ini manusia cepat merasa bosan dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Sampai akhirnya, sadar atau tidak Anda terjerumus ke adalam zina! Awalnya Anda sempat merasa berdosa, tapi karena tidak ada sanksi sosial dan hukum, dan kebetulan teman-teman Anda juga melakukan hal yang sama secara berjamaah, jadi Anda semakin enjoy melakukannya. Akhirnya Anda mulai kecanduan dan berkubang dalam praktek pergaulan bebas. Setelah ini terjadilah hal-hal mengerikan seperti KTD (kehamilan tak diinginkan), aborsi, penyakit menular seksual, HIV, sampai hancurnya ahlak dan moralitas generasi muda.

Lalu bagaimana solusi tuntasnya? Seperi yang saya katakan di depan, disamping menempa keimanan dan ketaatan individu remaja, dan menjadikan keluarga samara sebagai basis pendidikan dan penjagaan yang efektif, kita juga harus segera merubah sistem dan tatanan yang berlaku. Mulai dari sistem pendidikan yang mampu membenamkan ruh akidah Islam yang kokoh tadi, sehingga mampu membentuk kepribadian Islam yang mulia. Lalu membenahi sistem ekonomi kapitalistik yang menjadikan syahwat dan aurat sebagai komoditas bisnis seperti yang terjadi sekarang. Antara lain dengan membuat undang-undang yang melarang semua bentuk eksploitasi seksualitas dan sensualitas, termasuk membuka aurat di tempat umum. Lalu terapkan sistem sosial Islam, yang mengatur interaksi pria dan wanita di masyarakat, tidak boleh mereka bercampur-baur apalagi bersepi-sepian. Kemudian ciptakan lapangan kerja dan usaha seluas-luasnya dengan anggaran dari kekayaan alam kita yang melimpah ruah (setelah Freeport dan Exxon dinasionalisasi tentunya), sehingga generasi muda kita bisa cepat mandiri secara finansial dan menikah lebih awal untuk menjaga iffah dan kehormatan dirinya. Hapuskan juga undang-undang dan peraturan yang melarang poligami, karena bisa jadi ada sebagian orang yang sangat memerlukannya .

Setelah semua pinta maksiyat ditutup dan semua pinta kebajikan di buka, maka tidak ada alasan lagi untuk tetap bermaksiyat. Apa alasannya? Tidak faham agama? Sudah difahamkan dengan sistem pendidikan yang benar. Ada rangsangan? Semua pornografi dan pornoaksi dilarang, bahkan wanita di tempat umum wajib menutup auratnya. Tergoda pacaran? Pria dan wanita interaksinya jelas-jelas dibatasi dan tidak diperbolehkan berdua-duaan. Sulit menikah karena belum dapat kerja? Sistem ekonomi Islam mampu menjamin kesejahteraan rakyatnya dengan nasionalisasi SDA dan kebijakan real-based economy-nya (bukan seperi monetary-based economy yang ribawi seperti sekarang). Sehingga semua lokalisasi bisa di tutup dan para PSK dapat ditampung di lapangan pekerjaan dan lapangan usaha yang tersedia luas. Harapannya para pemuda bisa meraih kemandirian finansial lebih awal dan bisa cepat menikah. Apa lagi? Masih ingin menikah lagi? Bisa sampai empat kali dan tidak dilarang oleh undang-undang.

Apa lagi? Jika masih ada yang terbetik niat maksiyat, padahal sudah diberi pemenuhan dan berbagai solusi, ada hukuman tegas bagi para pezina yang membuat orang yang paling nekat pun akan berfikir seribu kali. Saya yakin orang yang masih berakal sehat tidak mau badannya ditanam di dalam tanah dan kepalanya dilempari batu sampai mati. Sehingga ahli maksiyat yang paling binal pun akan berfikir seribu kali untuk seks bebas. Dan laki-laki yang paling playboy dan paling belang hidungnya pun akan mengurungkan niatnya untuk selingkuh. Kejam? Mungkin, tapi itu sepadan karena celah-celah maksiyat telah ditutup rapat, dan pintu-pintu solusi dan kebaikan di buka lebar-lebar. Dan hukuman keras dan tegas ini pasti bisa menekan angka kejahatan seksual di titik yang paling rendah. Disamping itu, tidak ada alasan lagi bagi seseorang untuk seks bebas, karena dia sudah faham agama, terampil mengendalikan diri, tidak ada rangsangan, sudah mandiri dan bisa menikah, bahkan bisa tambah. Insya Allah dengan syariah Islam kehidupan masyarakat menjadi aman, tentram, penuh berkah serta terhindar dari bencana seks


Apakah di surga kelak akan ada sex bebas, lesbian dan Homosexual ?

Bagian ini yang sering umat Kristen meng-interpretasikannya secara salah,banyak tuduhan didasari dari penegasan Allah SWT yang menamakan pria dan wanita yang beriman didalam Quran, dan menjanjikan mereka semua sebagai pasangan seperti surat yang akan saya tulis dibawah nanti, karena tidak secara spesifik bahwa kaum pria hanya akan ber”gabung” dengan kaum wanita trus mereka yakin bahwa Allah SWT akan mencampurkan kedua gender bersama dan mengizinkan mereka untuk berhubungan seksual dengan sejenis (Gay dan Lesbian). Kesimpulan ini sungguh tidak benar karena didalam surga tidak akan ada Lesbian dan Homo,mari kita telaah bersama:

Dalam surat 52:54dikatakan “..Pemuda-pemuda (tampan)..”ditulis dalam bahasa Arab nya adalah “gilma-nun llahum”.Gilma-nun secara harfiah berati pria-pria muda.Ayat ini membicarakan pembantu pria muda yang Allah SWT ciptakan untuk melayani kaum beriman di surga..

Qs 56:17:”muds”..ditulis dalam bahasa Arab “wil-daa-nun”.secara Harfiah berarti anak-anak muda.ayat ini membicarakan hal yang sama seperti ayat diatas.

Qs 79:40-41 “…mereka akan menempati taman.”ditulis dalam bahasa Arabnya sebagai “fa-inna al-jannata hiya al-ma’wa”. Kalimat ini tidak menunjukkan sama sekali bahwa di surga kelak akan hubungan sex sesama gender.

Qur’an 52:20:”Wa-zawwaj naahum”,dalam bahasa Indonesianya berarti menikahkan dan dinikahkan

Catatan penting: Sangat penting untuk diketahui dalam Al-Qur’an bahasa Arab menunjuk kepada perkawinan ,karena perkawinan didalam Islam bukan untuk perkawinan dengan gender yang sama. Pria dilarang berkawin dengan pria didalam Islam begitupun halnya dengan wanita.Jadi disaat Allah SWT menggunakan kata “wa-Zawwaj-naahum”berasal dari kata “zawaaj(kawin)”,Allah SWT dengan jelas memaksudkan mengawinkan pria dan wanita bukan mencampurkan pria dan wanita bersama (kumpul kebo) dan bukan pula membuat mereka bebas memilih pasangan walaupun dengan gender sejenis (homo dan lesbi).

Jika begitu dengan siapa kaum beriman akan kawin,”…dengan mata yang indah nan jeli..”,ditulis dalam bahasa Arabnya adalah “bi huuri-aayn” kata yang sama untuk murid-murid Isa as yaitu kaum al-Hawariyyun (lihat Qs 3:52),(al-hawariyyun adalah bentuk plural dari bi huuri-ayyn(singular)) kedua-dua nya berasal dari kata “huur” atau “howr” atau “hur”.
Komentar selanjutnya berkenaan dengan surat 52:20 :”mereka bertelekan diatas dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.

Dan Qs 44:54:”demikianlah,Dan Kami berikan kepada mereka bidadari”
Keterangan mengenai kedua surat diatas saya ambil dari penjelasan catatan kaki Qur’an versi terjemahan Ingris (Sheikh )Abdullah Yusuf Ali.”Hur” dimaksudkan pada 3 poin:1,kesucian, seperti kata Hawariyyun,layaknya ketulusan dan kesucian murid-murid Isa as. 2.kecantikan,terutama mata-mata mereka,3.kemurnian dan ahlak yang baik.

Kata “hur” yang adalah juga dipakai untuk menunjuk kepada para murid pria Yesus (Hawariyyun) dan kaum beriman disurga kelak diberikan panggilan indah yang berasalnya dari kata “hur”,jadi jelas bahwa orang beriman kelak akan dinikahkan dengan lawan jenis bukan dengan sejenis.Jadi ahli surga akan mendapatkan pasangan sesuai dengan gender.

Jadi Allah SWT menjanjikan pria untuk wanita pula sebaliknya dan mengawinkannya,bukan memberikan kebebasan berpesta sex layaknya berkumpul kebo dan bukan pula berhomo ria dan lesbian ria.
Catatan penting alam bahasa Arab ,baik makna kata-kata majemuk dan tunggal berasal dari akar kata,Misal kata “Quran”,berasal dari kata “Iqra” yang berarti “baca”

Dan juga “Kitab” berarti “buku” berasal dari akar kata “yaktub” yang berarti menulis/tulis.jadi”kitaba” berarti “tulisan”.”kitaba” berarti “yang tertulis” jadi “kitab” berarti “ yang telah tertulis”.

Keterangan akhir mengenai kata”hawariyyun”(bentuk plural),adalah kata dimana Allah SWT menggelari para murid nabi besar Isa alaihi sallam,berasal dari akar kata “hur”.Jadi menyitir dari panggilan untuk para murid nabi besar Isa as dengan panggilan yang baik dari Allah SWT yaitu “hawariyyun”,bentuk plural dari “huri”,berasal dari akar kata “hur” yang berarti manusia yang indah,luhur dan berakhlak baik ciptaan Allah SWT dan itu berlaku bagi gender pria dan wanita bukan hanya kepada wanita saja. Jadi tidak ada pernikahan dengan gender yang sama di surga (Homo dan Lesbi) namun perkawinan antara Pria (huri-aayn) dan Wanita (huri-aayny). Sekali lagi kata “huri-aayn” berasal dari akar kata “hur”.

KESIMPULAN
Sesungguhnya masalah ikhtilat ini perlu diberi pencerahan dengan suluhan Al-Quran dan Sunnah. Pergaulan bebas tanpa kawalan dan terarah akan mengunndang bahana yang membengkak dalam masyarakat. Masyarakat kita sekarang 'tenat' dan semakin menjauh dari akhlak dan budaya ketimuran.

Kembali dan berubahlah kepada pengamalan dan penghayatan Islam.. Jangan terikut dek kejahilan moden...

"Dan jika engkau menuruti kebanyakkan orang yang ada di muka bumi,nescaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Tiadalah mereka sangka
semata2 hanyalah berdusta"


Permasalahan Ikhtilat

Ikhtilat pada prinsipnya dijelmakan dalam bentuk hubungan bebas antara lelaki dan perempuan yang ajnabi, ia boleh berlaku samada di tempat sunyi atau di tempat yang terbuka. Kesan dari perhubungan semacam ini membuka ruang kepada berlakunya perzinaan di dalam masyarakat.


Sabda rasulullah saw:

Maksudnya : Tiada akan menyendiri seorang lelaki dan seorang perempuan itu melainkan syaitan akan menjadi orang ketiganya. Hadis Riwayat Turmu
Syariat Islam mengharamkan kepada lelaki melihat kepada wanita lain yang bukan muhrim. Seorang lelaki tidak diperbolehkan memandang kepada orang perempuan selain kepada isterinya dan wanita-wanita muhrimnya.

Firman Allah :

قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم، ويحفظوا فروجهم… وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن، ويحفظن فروجهن… ( النور ؛ 31 )

Maksudnya : katakanlah kepada lelaki-lelaki dari orang-orang beriman supaya menahan penglihatan mereka serta menjaga kehormatan mereka…dan katakanlah kepada orang perempuan-perempuan dari orang-orang yang beriman supaya menahan penglihatan mereka serta menjaga kehormatan mereka. Surah An Nur : 31

Oleh kerana menahan pandangan mustahil dapat dilakukan dalam bentuk pergaulan yang bebas (bercampur lelaki dan perempuan) maka sayugialah Islam bertindak mengharamkannya, dan Islam menetapkan kepada yang ingin bermuamalat bahawa ia mestilah mengadakan sekatan yang menghalang penglihatan di antara keduanya.

Firman Allah :

واذا سألتموهن متاعا فاسألوهن من وراء حجاب (اللأحزاب

Maksudnya : "Apabila kamu minta dari perempuan akan sesuatu seperti alat-alat yang digunakan di dalam rumah, baldi atau pinggan atau belajar ilmu atau minta sesuatu fatwa maka hendaklah kamu minta itu dari balik tabir iaitu dari belakang tabir iaitu dari suatu sekatan di antara kamu dengan perempuan itu." Surah Al Ahzab :53

Selain itu, di sini juga suka untuk dinyatakan beberapa panduan interaksi antara lelaki dan perempuan iaitu 3 perkara pokok mesti sentiasa diikuti, iaitu


1. Niat Mestilah diniatkan kerana Allah.
2. Matlamat, melibatkan perkara yang perlu dan diharuskan di dalam Islam, contohnya perubatan, pembelajaran serta pengurusan yang bertepatan dengan syara'.
3. Cara / Method, Suara dan gerak geri mempunyai peranan utama di dalam interaksi, samada secara fizikal atau melalui alat-alat komunikasi. Matlamat tidak mengharuskan cara. Garis panduan asas mesti sentiasa diikuti, antaranya termasuklah:

I) menjaga pandangan

ii) memelihara aurat

iii) bersuara dengan intonasi yang formal atau yang sepatutnya

iv) mengawal gerak geri agar berpadanan dengan tujuan

v) bertutur dengan perkara yang perlu sahaja


Walapun telah jelas hukum serta garis panduan berkenaan ikhtilat namun di sana kita

lihat masalah ikhtilat sentiasa berlaku. Siapakah yang harus kita persalahkan?
Dan, lebih menyedihkan lagi bilamana penyakit terbaru ini juga merebak di kalangan mahasiswa Islam di tanah air termasuk warga azhari/ah. Adalah menjadi tanggung jawab kepada semua untuk sama-sama memikirkan masalah ini dan berusaha mencari jalan keluar. Kemelut ini tidak boleh dibiarkan. Penyakit yang berjangkit kepada mahasiswa kita ini mesti diubati dan dipulihkan sebelum ia benar-benar menjadi barah yang tidak dapat dirawat lagi. Semua pihak dan segala bentuk jentera mesti digerakkan ke arah itu.